Padang (ANTARA News) - Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Dr Henry Subiakto mengatakan, keputusan Partai Golkar berpisah koalisi dengan Partai Demokrat membawa berkah bagi Indonesia dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 8 Juli 2009 karena akan ada beberapa pasangan yang akan bersaing dengan kekuatan berimbang.

"Jika Demokrat-Golkar tetap berkoalisi dan kembali mengusung Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla pada Pilpres 2009, maka akan jadi pasangan sangat kuat dan mungkin tanpa saingan seimbang sehingga pelaksanaan pilpres kurang tantangan," kata Henry kepada ANTARA di Padang, Jumat.

Kondisi ini makin kurang bersemangat jika ancaman Megawati Soekarnoputri dan parpol-parpol lainnya untuk memboikot Pilpres 2009 benar-benar dibuktikan, tambahnya.

"Jika Yudhoyono-Kalla kembali berpasangan, sebaliknya Megawati dan sejumlah parpol memboikot pilpres, apa jadinya persaingan dalam pilpres nantinya," katanya.

Karena itu, tambah Henry, keputusan Partai Golkar mengusung Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan berpisah dengan Yudhoyono, akan membawa berkah bagi persaingan yang ketat dalam pilpres karena akan ada beberapa pasangan calon dengan kekuatan berimbang.

Ia mengatakan, Yudhoyono akan kuat dengan pasangan barunya dan tentu akan mendapat saingan berimbang dari Jusuf Kalla dengan cawapresnya dan Megawati dengan pasangannya.

Dengan adanya pasangan-pasangan calon dengan kekuatan berimbang akan membawa berkah bagi kualitas pilpres yang lebih baik serta akan ada pertarungan politik untuk menentukan siapa yang terbaik yang akan maju menjadi pemimpin bangsa Indonesia 2009-2014, tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009