Washington (ANTARA News) - Gedung Putih ditutup dan gedung Capitol AS di Washington sempat dikosongkan pada Jumat setelah satu pesawat kecil menerobos daerah larangan terbang di Washington D.C., kata juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs.

Presiden Barack Obama dan Wakil Presiden Joe Biden sedang bekerja saat itu dan mereka segera "ditempatkan kembali", katanya kepada wartawan dalam taklimat hariannya setelah peristiwa tersebut.

Gibbs tak bersedia menjelaskan kemana presiden AS itu dipindahkan, dan mengatakan ia tak memiliki informasi mengenai apakah Ibu Negara Michelle Obama juga dipindahkan atau tidak .

Ia mengatakan Presiden dipindahkan ke "tempat dengan perlindungan yang terjamin".

"Peristiwanya singkat sekali," kata Gibbs.

Tak lama setelah peristiwa tersebut, Obama tampil dalam acara Gedung Putih guna mendorong rencananya membuat biaya kuliah dapat dijangkau.

Beberapa pejabat keamanan di Gedung Putih dan Capitol disiagakan selama peristiwa itu dan mengeluarkan pelancong dari  dua bangunan tersebut. Kondisi siaga dibatalkan tak lama setelah dikeluarkan.

Pihak berwenang lain juga melakukan tindakan pengosongan gedung Capitol.

Senat sedang bersidang, dan melakukan reses singkat sedangkan di Gedung Putih sedang tidak ada pertemuan.

Setelah pesawat kecil Cessna 180 terbang memasuki wilayah udara terbatas, pilotnya mematuhi instruksi agar meninggalkan daerah tersebut, kata Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Beberapa jet militer lepas landas guna mencegat pesawat bermesin tunggal itu, katanya.

"Episode tersebut berakhir dalam hitungan menit, setelah dua pesawat jet tempur F-16 dan dua helikopter Penjaga Pantai dikerahkan dan mencegat pesawat itu," kata jurubicara Komando Utara AS Michael Kucharek.

Pilot pesawat Cessna tersebut kemudian diarahkan mendarat dan pesawat itu menyentuh landasan di satu bandar udara Indian Head, Maryland, di pinggiran Washington.

Menurut beberapa sumber di Gedung Putih, sekitar pukul 12.40 waktu setempat (23.40 WIB), beberapa petugas Dinas Rahasia mulai memerintahkan petugas kamera, koresponden dan setiap orang di Gedung Putih untuk meninggalkan ruang pers.

Sepuluh menit kemudian, "tanda keadaan aman" dikeluarkan dan semuanya berjalan seperti biasa.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009