Washington (ANTARA News/AFP) - Sejumlah pejabat tinggi Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia melaksanakan pertemuan tahunan Sabtu dan Minggu dalam bayang-bayang kemerosotan global terburuk sejak 1930-an namun dengan kemungkinan terbersitnya sinyal pertama pemulihan.

Krisis perbankan yang dimulai di Amerika Serikat pada pertengahan 2007 telah menyebar dengan cepat yang mendorong dunia masuk ke dalam resesi yang IMF katakan pada awal pekan ini pihaknya melihat kontraksi ekonomi global sebesar 1,3 persen pada tahun ini.

Perkiraan IMF itu menandai tingkat penurunan dramatis dari perkiraan sebelumnya dan menetapkan dasar bagi pertemuan komite pengarah pertemuan 185 anggota IMF dan lembaga saudarinya Bank Dunia.

Namun pada Jumat, Kelompok Tujuh (G7), kelompok perekonomian utama mengatakan yang terburuk itu akhirnya bakal berakhir, meski prospek tetap suram dan sulit.

"Data terbaru menunjukkan bahwa langkah penurunan di perekonomian kami melambat dan sejumlah sinyal stabilisasi sedang tumbuh," kata sebuah pernyataan G7.

"Kegiatan ekonomi harus mulai pulih pada akhir tahun ini di tengah prospek lemah yang berlanjut."

G7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Itali, Jepang dan Amerika Serikat, mengatakan mereka "berkomitmen untuk bertindak bersama memperbaiki lapangan kerja dan pertumbuhan serta mencegah krisis dengan besaran seperti ini terjadi lagi."

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner, tuan rumah G7, mengatakan bahwa "tanpa menganggap rendah tantangan yang masih akan kami hadapi, ada tanda-tanda bahwa langkah memburuknya kegiatan ekonomi dan laju perdagangan telah berkurang."

Ia juga mengingatkan bahwa kemerosotan global terburuk sejak 1930-an akan segera berakhir.

Pertemuan berikutnya Kelompok 20 atau G20, yang terdiri dari G7 dan negara-negara berkembang seperti Brazil, China, India dan Rusia, berakhir tanpa pernyataan.

Krisis keuangan dipicu oleh "booming" kredit yang didasari oleh "subprime" AS atau pasar kredit perumahan dengan risiko tinggi yang kolaps pada pertengahan 2007 karena penerima kredit yang lemah tidak bisa menjaga pembayaran ketika perekonomian mulai melambat.

Sejumlah bank terlibat dalam kredit itu dalam jumlah besar dan sebagai upaya untuk membatasi kerugian mereka, menghentikan pinjaman, yang menyebabkan ekonomi melambat.

Situasi yang telah memburuk berubah menjadi lebih buruk dengan bangkrutnya bank investasi raksasa AS Lehman Brothers pada September, yang makin mengencangkan skrup dalam pengucuran kredit global yang telah membawa perekonomian dunia ke dalam resesi.
(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009