Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan, pemerintah untuk sementara menghentikan impor daging babi untuk mencegah kemungkinan penyebaran penyakit flu babi (swine influenza) pada manusia yang dalam beberapa bulan terakhir merebak di beberapa negara Amerika Utara.

"Impor daging babi sementara dihentikan sampai ada perkembangan lebih lanjut mengenai penyakit itu, sampai kondisinya aman," katanya di Jakarta, Senin, usai memimpin rapat koordinasi tingkat menteri mengenai upaya antisipasi penyebaran flu babi.

Usai memimpin rapat, yang antara lain dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari dan Menteri Perhubungan Jusman Sjafii Djamal, itu Aburizal mengatakan, keputusan penghentian impor daging babi tersebut segera disampaikan ke Departemen Perdagangan supaya bisa ditindaklanjuti.

Kebijakan itu, katanya, diambil untuk meningkatkan kewaspadaan terkait penyebaran virus influensa babi yang diduga sudah bermutasi dan bisa dengan cepat menular dari manusia ke manusia.

Sebelumnya, Direktur Jendral WHO Margaret Chan menetapkan kejadian flu babi sebagai kedaruratan kesehatan publik yang butuh perhatian internasional berdasarkan masukan Emergency Committee.

Direktur Jendral WHO juga meminta negara-negara anggota WHO untuk meningkatkan pengawasan terhadap kasus serupa influensa dan pneumonia berat.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hingga 26 April 2009, pemerintah Amerika Serikat menemukan 20 kasus flu babi pada manusia yang dikonfirmasi positif dengan pemeriksaan laboratorium sebagai kasus penularan influensa babi tipe A/H1N1, yakni delapan di New York, tujuh di Kalifornia, dua di Texas, dua di Kansas dan satu di Ohio.

Namun, belum ada yang dilaporkan mengakibatkan kematian.

Di Meksiko, lebih dari seribu orang diduga terserang influensa babi dan lebih dari 60 orang meninggal dunia. Namun baru 18 di antaranya yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus influensa tipe A/H1N1.

WHO segera menanggapi kejadian itu karena kasus tersebut dikhawatirkan berpotensi menimbulkan pandemi influensa.

Direktur Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama menjelaskan, hingga saat ini diketahui ada strain virus influensa tipe A sub tipe H1N1 yang menyerang manusia dan babi.

"H1N1 menyebabkan influensa biasa. Tapi karena virus H1N1 yang merebak di Meksiko ini berbeda strainnya dengan H1N1 pada manusia atau babi, dan diduga sudah bermutasi serta bisa menular dengan cepat dari manusia ke manusia, maka kasusnya segera direspon," katanya.

Gejala penyakit flu babi pada manusia di Meksiko yang diduga disebabkan strain baru virus H1N1 tersebut mirip influensa biasa, yakni demam, batuk, pilek, mual dan diare. Kematian akibat penyakit itu biasanya terjadi karena gangguan paru atau pneumonia.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009