Bengkulu (ANTARA News) - Pencurian terhadap puspa langka yang dilindungi, Rafflesia Arnoldi dari habitatnya di Hutan Lindung Bukit Daun Kabupaten Kepahiang semakin marak dan mengkhawatirkan, kata Kabag Tata Usaha Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Supartono MSi.

"Ini (pencurian) menjadi fenomena yang kita hadapi sejak tahun 2006. Modusnya, sejumlah oknum masyarakat mulai mengincar puspa langka ini untuk ditanam di sekitar rumah kemudian mengambil sumbangan dari masyarakat yang ingin melihat bunga ini," katanya, Selasa.

BKSDA kini tengah mengintai salah seorang warga yang tinggal di sekitar kawasan HL Bukit Daun yang mengambil bongkol tanaman dan diletakkan di sekitar rumah atau pinggir jalan.

"Yang sebenarnya tanaman ini lebih sering tumbuh di dalam kawasan hutan, tetapi sudah sering dibawa ke sekitar pinggir jalan dan dijadikan objek pemasukan bagi oknum tersebut,"katanya.

Salah seorang oknum, kata dia sedang dalam status target operation (TO) pihak Polhut KSDA Bengkulu.

Sementara itu anggota tim Peduli Puspa Langka Tebat Monok Kabupaten Kehapiang, Holidin, mengatakan selama ini pihaknya melakukan pengawasan terhadap lokasi habitat bunga Rafflesia di Km 52 Jalan Raya Kepahiang-Bengkulu.

"Kami tidak pernah mengambil bunga dari kawasan hutan tetapi membersihkan lokasi habitatnya dan memang di lokasi ini bunga Raflesia sering muncul karena tanaman inangnya masih banyak,"katanya.

Menurut dia, anggota tim sudah mulai melakukan pemagaran di sekitar lokasi habitat bunga untuk mencegah gangguan dari binatang liar atau gangguan lainnya.

Terkait sumbangan yang diminta dari pengunjung setiap bunga mekar menurut dia hanya sukarela dan dana tersebut digunakan untuk pengembangan kawasan habitat bunga Rafflesia.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009