Mexico City, (ANTARA News) - Tiga orang lagi meninggal dalam 24 jam terakhir akibat flu babi, kata beberapa pejabat Mexico City dalam suatu taklimat pada Selasa. Pemerintah lokal telah memerintahkan penutupan beberapa tempat umum lagi.

Jumlah seluruh korban jiwa di kota tersebut yang diduga berkaitan dengan flu babi kini jadi 25 orang , sementara 89 orang dirawat di rumah sakit karena menderita gejala flu babi, kata pemimpin Departemen Kesehatan di kota itu Armando Ahued Ortega, demikian dikutip dari Xinhua-OANA.

Armando Ortega mengatakan 31 orang telah dirawat di rumah sakit pada Senin, sementara 14 telah diperkenankan pulang dari rumah sakit.

"Jika mengikuti jalur ini, kita akan dapat menghentikan penularan baru dan mengurangi korban jiwa serta menyelamatkan orang yang telah terinfeksi virus baru ini," kata Walikota Mexico City Ebrard Casaubon pada taklimat yang sama.

Ebrad Casaubon mengatakan di Mexico City kini terdapat 320 orang yang diduga telah terinfeksi flu babi, turun dari 326 orang pada Senin dan 351 pada Ahad. Lima orang meninggal Ahad, sementara pada Senin, tiga orang meninggal.

Kota tersebut telah membagikan masker muka di angkutan umum, menutup taman umum dan pusat hiburan, serta mendesak masyarakat dengan gejala flu itu --peningkatan tajam temperatur tubuh, sakit kepala, nyeri otot dan gangguan pernafasan-- agar pergi ke pusat medis terdekat sesegera mungkin.

Kebanyakan mereka yang meninggal baru menjalani pengobatan saat penyakit tersebut telah bersemayam.

"Obat yang tersedia buat merawat pasien sangat efektif selama 72 jam pertama infeksi," kata walikota tersebut, yang menambahkan bahwa kebijakan kota dan kerja sama warga pada masa lalu mampu mengawasi penularan yang lebih luas.

Pusat medis kota menyediakan perawatan dan saran kepada lebih dari 12.000 orang yang menyatakan gejala flu pada Senin, sekitar separuh dari mereka memiliki beberapa gejala tapi kebanyakan tak terinfeksi flu babi.

Kota itu telah memerintahkan semua restoran, bar, tempat hiburan, ruang dansa, gedung olah raga, bioskop, tempat pertunjukan, gimnasium dan kolam renang ditutup.

Walikota tersebut juga mengumumkan dana sebesar 150 juta peso yang akan digunakan membantu keluarga, pekerja dan pengusaha yang telah menderita akibat wabah itu.

Di negara itu secara keseluruhan, flub babi diduga telah menewaskan 149 orang dan membuat 776 orang lagi dirawat di rumah sakit, demikian data pemerintah pusat. Sebanyak, 1.070 orang dirawat akibat flu tersebut, tapi cukup sehat untuk pulang.

Jumlah penularan flu babi di Amerika Serikat naik jadi 65, Kanada 13, dan kasus baru juga dikonfirmasi di Israel serta Selandia Baru.

Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa memberi tahu orang agar menghindari perjalanan tak penting ke Mexico, sementara Kuba membatalkan semua penerbangan ke dan dari Mexico selama 48 jam.

Sementara itu Duta Besar Mexico untuk China Jorge Guajardo pada Senin mengatakan virus mematikan flu babi A/H1N1 bukan berasal dari Mexico tapi Eurasia.

Dengan mengutip hasil kajian di negerinya, ia berkata, "Seseorang dari Eruasia pertama kali terinfeksi dan membawanya ke Mexico, sehingga mengakibatkan wabah".

"Berbagai laboratorium di Mexico akan berusaha sebaik mungkin mengidentifikasi sumber virus tersebut (dalam waktu 72 jam) guna menemukan pengobatan yang layak," kata Guajardo pada suatu taklimat.

Meskipun bingung dengan wabah flu babi itu, pemerintah Mexico "sepenuhnya yakin" akan mampu mengendalikan penyakit tersebut karena obat anti-virus Tamifulu telah terbukti efektif.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009