Bekasi (ANTARA News) - Tim penyidik Satuan Resor Kriminal (Satreskrim) Polres Bekasi, Jawa Barat, tengah menguji balistik senjata yang digunakan delapan pelaku perampokan emas di Kecamatan Tambun senilai Rp2 miliar.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tambun AKP Shinto Silitonga, Rabu, mengatakan, hasil temuan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) berupa satu selongsong peluru dan dua buah proyektil hasil kejahatan pelaku telah dikirim ke Markas Besar Polri.

"Barang bukti telah kami kirim ke Mabes Polri untuk uji balistik," katanya.

Dirinya juga memberi keterangan jenis peluru yang digunakan pelaku untuk mengancam korbannya merupakan kaliber 45 yang keluar melalui senjata rakitan jenis FN.

Menurut Shinto, untuk mendeteksi keberadaan pelaku, polisi telah menjalin kerja sama dengan polisi di daerah lain yang mengalami kasus serupa. Di antaranya untuk wilayah Jawa Barat adalah di Kabupaten Subang dan Kota Depok, sementara wilayah Jawa Tengah di Semarang, dan Jawa Timut di Bojonegoro.

Pihaknya juga mengaku telah mendapat sketsa wajah tiga orang pelaku yang menorobos ke dalam toko emas Mega Indah, dan menodongkan senjata api. Bentuk sketsa wajah adalah hasil keterangan pegawai toko yang diancam akan ditembak saat kejadian tersebut berlangsung.

Kasus perampokan emas senilai Rp2 miliar ini terjadi Selasa (28/4) pagi. Delapan orang pelaku lengkap dengan senjata api menguras emas dari toko Mega Indah, di pasar mini jalan Raya Tambun-Tambelang, Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pengakuan korban pemilik emas, Rudy Li Ong (40) kepada Polisi, dirinya mengalami kerugian sebesar Rp2 Miliar dari hilangnya emas seberat 10 kilogram yang biasa dijualnya seharga Rp200 ribu per gram.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Polres Bekasi Kombes Herry Wibowo, mengklarifikasi jumlah emas yang dirampok hanya 3 kilogram.

Menurut dia, tempat penyimpanan emas terbilang kecil sehingga tidak mungkin emas yang dirampok bisa sebanyak 10 kilogram.

"Saya optimistis tim pemburu yang dipimpin Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Susatyo Purnomo Condro, mampu menangkap para pelaku. Kami telah terjunkan tim untuk mengintai mereka di salah satu wilayah di Jawa Barat," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009