London (ANTARA News/AFP/Reuters) - Satu tentara Inggris tewas akibat ledakan di Afghanistan selatan, kata Kementerian Pertahanan pada Selasa.

Tentara itu, dari Batalion I Pengawal Welsh, saat meronda jalan kaki bersama Tentara Negara Afghan di dekat pangkalan Gerak Maju Keenan, timurlaut Gereshk, di propinsi Helmand.

Lebih dari 153 tentara Inggris tewas di Afghanistan sejak akhir 2001.

Inggris menempatkan lebih dari 8.000 tentara di Afghanistan, sebagian terbesar bertugas di Helmand, provinsi gurun, yang masih menjadi wilayah jantung perlawanan pimpinan Taliban.

"Ia tewas seketika akibat ledakan, yang masih diselidiki," kata pernyataan kementerian itu di London.

Perdana Menteri Inggris Gordon Brown pada Senin berembuk dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengenai siasat baru memerangi "wadah terorisme" di daerah perbatasan dengan Pakistan.

Brown menyatakan pendekatan baru itu, yang direncanakan diungkapkan secara resmi pada Rabu, memperlakukan Afghanistan dan Pakistan secara "berbeda, tapi saling melengkapi".

Ia mengunjungi pasukan Inggris di markas Benteng di provinsi Helmand dan ibukota provinsi itu, Lashkar Gah, sebelum bertemu dengan kepala pemerintah Afghanistan dukungan Barat di Kabul, kata.

"Daerah perbatasan itu, yang terletak antara Pakistan dengan Afghanistan, adalah tempat berkembang terorisme," kata Brown dalam jumpa pers dengan Karzai.

Inggris adalah penyumbang terbesar kedua pasukan asing di Afghanistan setelah Amerika Serikat, menggelar sekitar 8.300 orang sebagai bagian dari pasukan pimpinan persekutuan pertahanan Atlantik utara NATO, yang sebagian besar ditempatkan di selatan, pusat kegiatan gerilyawan Taliban.

Pengumuman siasat itu menyusul kekuatiran meningkat di Barat atas gerak maju Taliban di Pakistan, yang Washington dudukkan pada tempat utama dalam memerangi Alqaida, dan kemungkinan memberikan dampak bagi perang di Afghanistan.

"Pendekatan kami terhadap negara ini berbeda, tapi harus saling melengkapi," katanya.
Siasat baru itu dijadwalkan diungkapkan dalam pernyataan di London sesudah Brown membicarakannya dengan Karzai.

Inggris dan negara lain anggota NATO menjanjikan 5.000 tentara tambahan untuk Afghanistan menjelang pemilihan presiden, yang menurut rencana diselenggarakan pada 20 Agustus. Amerika Serikat akan menambah 21.000 tentara.

Terdapat sekitar 70.000 tentara NATO dan pasukan pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan untuk memerangi gerilyawan Taliban, yang disingkirkan dari pemerintah oleh serbuan pimpinan negara adidaya itu setelah serangan 11 September 2001 atas Amerika Serikat.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009