Pamekasan (ANTARA News) - Sejumlah peternak ayam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengaku khawatir atas temuan ayam yang mati mendadak di wilayah tersebut dan dinyatakan positif terserang virus flu burung oleh dinas peternakan Pamekasan.

"Meski kasus ini hanya terjadi di wilayah Kecamatan Proppo, tapi kalau tidak diantisipasi secara dini, dikhawatirkan bisa menyebar ke daerah kecamatan lain," kata Muzanni, peternak ayam di Desa Pademawu Timur, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Rabu.

Selama ini, pihaknya memang selalu berupaya menjaga kebersihan kandang dan melakukan penyemprotan serta memberikan vaksin pada ternaknya. Tapi, Muzanni mengaku tetap khawatir karena virus flu burung dikenal cepat menyebar, bahkan bisa menular ke manusia.

Di wilayah Kecamatan Pademawu, lanjut dia, sejauh ini memang belum ada kasus ayam mati mendadak. Meski demikian temuan adanya ayam warga Pamekasan yang dinyatakan positif terserang virus flu burung membuat dia juga khawatir.

"Sebab kalau tahun-tahun sebelumnya adanya kasus semacam itu juga berpengaruh pada tingkat penjualan ayam di pasaran, termasuk telur ayam," katanya.

Muzanni juga meminta agar pemerintah melalui dinas terkait lebih proaktif menangani persoalan tersebut. Sebab mayoritas peternak ayam di kecamatan Pademawu belum mendapatkan pembinaan dari dinas peternakan Pamekasan.

Penyemprotan disinfektan yang dilakukan selama ini, kata Muzanni, bukan atas bantuan Dinas Peternakan, tapi atas biaya sendiri.

"Kabarnya memang ada bantuan cuma-cuma dari Dinas Peternakan, tapi saya selama ini membeli sendiri," katanya.

Temuan adanya ayam mati mendadak di Pamekasan itu di wilayah Kecamatan Proppo, milik peternak ayam Syafi`ie. Saat itu sebanyak 53 ayam warga ditemukan mati mendadak dan setelah dilakukan penelitian melalui pemeriksaan laboratorium, ternyata dinyatakan positif terserang virus flu burung. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009