Jakarta (ANTARA News) - KBRI Meksiko belum menerima laporan mengenai WNI yang terkena virus flu babi seiring peningkatan status waspada pandemi influenza dari fase empat ke fase lima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait penyebaran penyakit influenza babi di sejumlah negara.

Untuk memaksimalkan fungsi perlindungan WNI, menurut keterangan Departemen Luar Negeri di Jakarta, Jumat, KBRI Meksiko juga membuka hotline khusus di nomor telepon 5280-3449/6363/6863/5748 dan nomor telepon genggam 044-5524262988, yang dapat dihubungi oleh WNI apabila terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan.

Perwakilan KBRI pun menyatakan bahwa mereka beroperasi secara normal dengan memberikan pelayanan konsuler dan visa seperti biasa.

Dalam menghadapi virus flu babi yang sedang melanda Meksiko, KBRI di Meksiko telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.

Antara lain adalah dengan menyebarkan edaran kepada WNI di wilayah Meksiko yang berjumlah tak kurang dari 150 orang melalui faksimil, sms, telpon dan email, yang berisi anjuran untuk membatasi kunjungan ke tempat-tempat umum, serta untuk waspada dan selalu berhati-hati atas penyebaran virus flu babi dalam lingkungan keluarga dan lingkungan kerja.

Menurut informasi yang diterima dari KBRI Meksiko, sampai dengan Kamis (30/04), diberitakan bahwa jumlah orang yang diduga menderita gejala flu akut di Meksiko sebanyak 2498 orang, dengan lebih dari 1300 orang masih dalam perawatan rumah sakit, dan 159 korban meninggal.

Pemerintah Meksiko sendiri telah menyatakan bahwa dari berbagai kasus yang telah diteliti secara mendalam, dikonfirmasikan bahwa terdapat 99 orang pengidap virus flu babi, dimana 91 orang dinyatakan sembuh dan dipulangkan, sedangkan 8 orang lainnya meninggal.

Sebagai langkah pencegahan guna membatasi interaksi penduduk, Pemerintah Meksiko telah menutup seluruh sekolah dan tempat-tempat umum seperti restoran, museum, taman dan gedung pertunjukan hingga tanggal 6 Mei 2009.

Selain itu, para pekerja kesehatan di rumah sakit juga diwajibkan mengenakan masker dan sarung tangan dalam menangani pasien, sementara para penduduk Meksiko dianjurkan untuk turut mengenakan masker apabila berkegiatan di luar rumah. Pemerintah juga telah menempatkan alat-alat "surveilance" di pelabuhan udara, stasiun bis dan metro, serta menyiapkan obat anti virus Oseltamivir dan Tamiflu untuk mengantisipasi apabila terjadi pandemik.

Memanfaatkan momentum libur nasional Meksiko pada tanggal 1 Mei 2009 (Hari Buruh) dan 5 Mei 2009 (Hari kemerdekaan dari bangsa Spanyol), pemerintah meliburkan semua kantor dari tanggal 1-5 Mei 2009.

Pengecualian diberlakukan bagi pelayanan publik seperti transportasi, rumah sakit, bank dan supermarket. KBRI Meksiko juga menyatakan akan menutup kantor pada tanggal tersebut, namun tetap akan menyiagakan petugas piketnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009