Tangerang (ANTARA News) - Koordinator pengacara Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Antasari Azhar, Juniver Girsang SH mengatakan ada skenario besar di balik pembunuhan Nasarudin Zulkarnain, Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB).

"Ini ada skenario besar dibalik kasus pembunuhan dan ada pihak lain yang ingin mengarahkan agar Antasari jadi tersangka," kata Jurniver Girsang di Tangerang, Sabtu.

Dia mengatakan, pemberitaan tentang Antasari menyangkut kasus dibunuhnya Nasarudin dianggap berlebihan sehingga kadang mendahului penyidik dan ada pula yang menyebutkan menjadi tersangka.

Girsang mengatakan masalah tersebut sebelum mendatangi Antasari di rumahnya di jalan Gunung Merbabu Blok A-11 No. 13 Kompleks Giriloka II Perumahan Bumi Serpong Damai (BSD) Serong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Menurut dia, bahwa tidak tertutup kemungkinan kasus tersebut diarahkan sebagai tersangka karena Antasri sering mengungkap kasus korupsi dengan skala besar.

Dia mengatakan, penyidik Polda Metrojaya memanggil Antasari untuk diminta keterangan sebagai saksi, Senin (4/5) pukul 10.00 WIB sehubungan dibunuhnya Nasarudin.

Nasarudin ditembak oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor 14 Maret 2009 usai bermain golf di Perumahan Modernland Kota Tangerang.

Ketika menjawab pertanyaan terkait Rani Julianti (22) yang merupakan istri ketiga Nasarudin, Girsang membantah kliennya punya hubungan.

Sementara itu, pemantauan ANTARA, pengamanan di sekitar rumah Antasari sejak Sabtu siang mulai diperketat, di depan tempat kediamanan mantan Kajari Jakarta Selatan yang berlantai dua itu terdapat sebanyak 10 petugas.

Selain itu, semua jalan masuk ke kompleks Giriloka II, Perumahan BSD ditutup dan hanya ada satu pintu, maka yang boleh masuk yakni penghuni, bila ada tamu yang datang harus dilakukan konfirmasi kepada petugas satpam.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009