Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan A. Djalil mengatakan, pemerintah secara serius melakukan pembenahan Candi Borobudur di Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

"Manajemen baru serius memikirkan berbagai upaya untuk revitalisasi Candi Borobudur yang belakangan ini sudah maju secara signifikan," katanya, Sabtu (2/5) malam, sebelum pementasan sendratari "Mahakarya Borobudur" di panggung terbuka "Aksobya," sebelah timur kaki Candi Borobudur.

Candi Borobudur yang dibangun pada abad ke-8 masa pemerintahan Dinasti Syailendra itu menjadi objek turis yang penting dan sekaligus peninggalan sejarah bangsa Indonesia.

"Sekarang Candi Borobudur tidak sebagaimana seharusnya antara lain ada batu yang lapuk, bakteri, jamur, sedangkan anggaran BUMN terbatas," katanya.

Untuk itu, di masa mendatang, BUMN dan pihak sponsor perlu mendorong kelanjutan konservasi Borobudur dan saat ini telah banyak pihak yang mengaku memiliki perhatian serius untuk upaya pelestarian Candi Borobudur.

"Supaya Candi Borobudur bertahan ribuah tahun yang akan datang, menjadi objek turis dan peninggalan peradaban kemanusiaan," katanya.

Dharmono mengatakan, konservasi Candi Borobudur membutuhkan dana relatif besar.  Dan hingga saat ini, pemrintah telah mengalokasikan dua miliar rupiah pertahun untuk konservasi Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.

"Itu tidak ada artinya, butuh dana seratus miliar rupiah pertahun untuk konservasi," katanya.

Upaya konservasi atas Candi Borobudur telah dilakukan dalam waktu 30 tahun terakhir ini dimana PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, terus mencari dana untuk kelanjutan konservasi itu. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009