Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Fahmi Idris, mengatakan penurunan harga pembelian bahan baku susu sebesar Rp150 per liter sudah merupakan kesepakatan.

"Pekan lalu ada pertemuan antara IPS, GKSI, dan beberapa kelompok lain untuk membahas penurunan harga susu dan tercapai kesepakatan sebesar Rp150 per liter," kata Fahmi Idris di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan, sebelumnya penurunan harga susu diusulkan sebesar Rp300/liter.

Namun, setelah dilakukan pembicaraan lebih lanjut akhirnya disepakati penurunan dipangkas 50 persen dari yang diusulkan tersebut atau sebesar Rp150 per liter. "Tingkat harga ini rasanya cukup adil bagi kedua belah pihak," katanya.

Pertemuan itu digelar di Departemen Perindustrian antara Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan Industri Pengolah Susu (IPS). Pertemuan dilaksanakan menyusul terjadinya "dead lock" antara kedua belah pihak soal penetapan harga bahan baku susu.

IPS meminta harga bahan baku susu diturunkan karena harga susu impor juga turun di samping permintaan pasar yang menurut mereka juga menurun signifikan.

Harga susu saat sebelum diturunkan sebesar Rp3,485 per liter di tingkat peternak dan Rp3.785 per liter di tingkat koperasi.

Hasil paparan ahli nutrisi dari berbagai universitas seperti Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjajaran, menyebutkan bahwa harga layak susu di tingkat peternak (on farm gate) adalah sebesar Rp3.736 per liter dan di tingkat koperasi Rp4.136 per liter.

Fahmi mengatakan, meski harga telah disepakati tetapi hingga kini masih ada industri pengolah susu di luar IPS yang belum menyesuaikan dengan harga baru yang telah ditetapkan berlaku.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009