Jakarta (ANTARA) - Tim peneliti dari Universitas Tokyo menemukan, orang cenderung makan lebih sedikit porsi makanan saat bersama seseorang ketimbang sendirian, tapi frekuensi makannya jadi sering.

Untuk sampai pada temuan ini, peneliti melakukan percobaan pada sejumlah orang. Mereka meminta para partisipan itu duduk di depan meja sambil memakan keripik kentang.

Peneliti mencoba dua skenario yakni, seorang duduk sendirian makan keripik, sementara di tempat lain, dua orang makan keripik di meja yang sama berhadapan dan saling berhadapan.

Baca juga: Corona, Shenzhen larang warga makan daging kucing & anjing

Baca juga: McDonald's tutup sementara layanan makan di tempat


Para peneliti juga menempatkan skala tersembunyi di bawah meja untuk membantu memperkirakan ukuran porsi dan konsumsi para partisipan uji coba.

Hasil percobaan yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science itu menunjukkan, ketika orang makan bersama, mereka cenderung makan dengan porsi lebih kecil daripada saat makan sendirian, tetapi mereka makan lebih sering.

Pada akhirnya, yang berubah hanyalah cara keripik dimakan, yang semula langsung dalam porsi banyak menjadi sedikit-sedikit tapi sering.

Para peneliti mencatat, perubahan tersebut otomatis artinya orang-orang tidak memutuskan untuk mengubah perilaku makan mereka, tetapi mereka melakukannya tanpa memikirkannya dulu.

Perilaku ini telah lama dilakukan manusia -- nenek moyang kita kemungkinan melakukanya juga untuk memaksimalkan asupan makanan mereka karena adanya persaingan dari teman sebaya mereka, demikian seperti dilansir Medical Xpress.

Baca juga: Ahli gizi: Komposisi makanan bergizi seimbang bantu daya tahan tubuh

Baca juga: Yuk bikin smoothie kaya vitamin C untuk sarapan

Baca juga: Bukan satu makanan khusus untuk tingkatkan sistem imun melawan corona

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020