Jakarta (ANTARA News) - Markis Kido mengaku cedera kakinya sedikit mengganggu persiapannya menjelang tampil bersama pasangannya Hendra Setiawan di Kejuaraan Bulutangkis Beregu Campuran Piala Sudirman di Guangzhou, Cina, 10 sampai 17 Mei mendatang.

"Cedera di bagian lutut kiri terasa sejak mengikuti kejuaraan dunia di Glasgow tahun lalu, dan hingga kini belum sembuh total,"kata Markis di Pelatnas Cipayung Jakarta, Selasa.

Apakah bisa tampil atau tidak terserah pelatih saja, kata Markis menanggapi kemungkinan dirinya tidak bisa memperkuat tim Indonesia di babak penyisihan grup, apabila sampai habisnya masa tersisa kondisinya belum juga pulih.

Pelatih Ganda Putra, Sigit Pamungkas, mengakui, cedera yang dialami Markis memang cukup serius dan mencemaskan, sebab Markis/Hendra merupakan ganda terkuat Indonesia yang ditargetkan merebut angka penting bagi Indonesia.

"Masa persiapannya masih beberapa hari, saya optimistis cedera tersebut dapat diatasi oleh tim dokter sehingga Markis bisa memperkuat tim,"kata Sigit.

Pelatih sudah mempersiapkan cara agar Markis tetap bermain untuk tim Indonesia yakni dengan suntikan penghilang rasa sakit, yang mampu memberikan efek positif bagi pemain untuk tampil pada pertandingan menentukan.

"Pengalaman mengikuti kejuaran dunia, Markis justru tampil habis-habisan saat ada masalah seperti cedera seperti ketika tampil sebagai Juara Dunia tahun sebelumnya," kata Sigit.

Pelatih kepala Tim Sudirman, Christian Hadinata dikonfirmasi cedera dialami Markis, mengatakan, tetap optimistis pemain andalan Indonesia tersebut mampu tampil terutama pada partai penting dan menentukan.

"Kita punya strategi, yang jelas Markis mudah-mudahan bisa tampil untuk perkuat tim, sebab dalam pengalaman lima hari cukup pulihkan cedera pemain," kata Christian.

Termasuk apakah bisa tampil di partai pembukaan atau tidak, kata Christian, akan dilihat kondisi fisiknya kalau fit bisa saja diturunkan, tetapi tergantung strategi yang akan dimainkan pelatih.

Ganda lainnya dalam tim Sudirman Indonesia selain Markis/Hendra, yakni Rian Sukmawan/Yonathan Suryatama serta Bona Septano/M Aksan
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009