Jakarta (ANTARA News) - Kinerja industri minyak dan gas (migas) memberikan optimisme kepada Indonesia untuk dapat mengatasi krisis global, dan pemerintah menargetkan nilai investasi di bidang itu tahun 2009 ini mencapai 16,6 miliar dolar AS.

"Bagi para pengusaha, investasi di Indonesia masih menarik. Di sektor gas dan minyak nilai investasi mencapai 12,9 miliar dolar AS pada 2008 dan kami menargetkan mencapai 16,6 miliar dolar AS pada 2009," kataPresiden Susilo Bambang Yudhoyono  di Jakarta, Selasa.

Menurut Presiden saat membuka Konvensi Tahunan dan Pameran ke-33 Indonesian Petroleum Association (IPA) di Jakarta Convention Center, kinerja industri migas - masih merupakan pilar perekonomian Indonesia-  juga memberikan optimisme bagi pemerintah untuk dapat mengatasi krisis global.

"Industri minyak dan gas memasok 21 persen penghasilan ekspor dan 32 persen dari total pemasukan pemerintah," katanya.

Oleh karena itu, sambungnya, pemerintahan berkomitmen untuk terus menciptakan iklim investasi yang menguntungkan di Indonesia.

"Investor asing dan nasional dapat bergantung pada itu," katanya seraya menambahkan bahwa pemerintah telah mengembangkan paket insentif investasi dan kebijakan fiskal yang sesuai.

Pemerintah, kata dia, juga menyusun sejumlah cara untuk mengatasi masalah perpajakan di bidang investasi minyak dan gas serta menciptakan ikim usaha yang menguntungkan.

"Kita melakukan sejumlah upaya untuk menciptakan kepastian hukum dan peraturan yang efektif," ujarnya.

Pemerintah, tambah Presiden, memastikan bahwa sumber daya gas dan minyak dikelola sedemikian rupa untuk keuntungan negara dan investor, termasuk dikembangkannya operasi yang ramah lingkungan dan pemberian akses energi kepada rakyat miskin.

Pada kesempatan itu Kepala Negara juga mengatakan bahwa dengan berinvestasi di sektor minyak dan gas maka para investor tidak hanya berinvestasi di masa depan Indonesia, tetapi juga pada upaya menciptakan dunia yang lebih baik.

Konvensi dan Pameran ke-33 IPA yang diselenggarakan 5-7 Mei 2009 itu bertema "Managing Resources and Delivering Energy in A Challenging Environment". (*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009