Medan (ANTARA News) - Harta wakaf di Indonesia masih sedikit yang dikelola secara baik dan pada umumnya berupa tanah dan peruntukannya antara lain untuk masjid, mushola, sekolah, madrasah dan hal-hal yang berkaitan dengan tempat peribadatan.

Guru Besar Hukum Islam Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Prof. Dr. Uswatun Hasanah, di Medan, Selasa, mengatakan, wakaf telah memainkan peranan yang sangat penting dalam pembangunan masyarakat, namun masih dijumpai beberapa negara yang tidak berhasil mengelola wakaf dengan baik.

"Di samping pengelolaannya yang tidak memadai, cukup banyak wakaf yang diselewengkan demikian juga yang terjadi di Indonesia. Sebenarnya Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki harta wakaf yang cukup banyak, tetapi sebagian besar belum dikelola dengan produktif," katanya pada seminar wakaf antar bangsa di Medan.

Padahal, tambah dia, salah satu lembaga ekonomi islam yang sangat berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat adalah wakaf. Dalam sejarah, wakaf telah berperan dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Hal-hal yang menonjol dari lembaga wakaf adalah peranannya dalam membiayai berbagai kegiatan agama islam, pendidikan islam dan kesehatan.

Sebagai contoh misalnya di Mesir, Saudi Arabia, Turki dan beberapa negara lainnya, pembangunan dan berbagai sarana dan prasarana ibadah, pendidikan dan kesehatan dibiayai dari hasil pengembangan wakaf.

Kesinambungan manfaat hasil wakaf dimungkinkan karena digalakannya wakaf produktif untuk menopang berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

Wakaf produktif pada umumnya berupa tanah pertanian atau perkebunan, gedung-gedung komersial yang dikelola sedemikian rupa sehingga mendatangkan keuntungan yang sebagian hasilnya dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan tersebut.

Di samping apartemen dan ruko, terdapat wakaf toko makanan, pabrik-pabrik, dapur umum, mesin-mesin pabrik, alat-alat pembakar roti, pemeras minyak, tempat pemandian dan lainnya.

"Wakaf produktif ini kemudian dipraktikkan di berbagai negara sampai sekarang dan hasilnya dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial dan ekonomi umat," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009