Jakarta (ANTARA News) - Pusat Kebudayaan Prancis (Centre Culturel Francais-CCF) Jakarta menyelenggarakan festival seni budaya dengan menampilkan gambar kontemporer dalam berbagai bentuk dan aspek di Galeri Nasional Indonesia Jakarta.

Festival dengan tema "Le Printemps Fancais 2009" itu dibuka Dirjen Nilai Seni, Budaya dan Film, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar), Tjetjep Suparman, Selasa malam.

Acara ini juga menampilkan hidangan seni kuliner yakni dengan tema Instalasi makanan.

Pameran tersebut menampilkan karya seniman Indonesia dan Prancis masa kini dengan kehidupan yang tak lepas dari video dan internet. Seniman-seniman yang selalu mempertanyakan makna gambar namun dengan cara yang berbeda dari seniman senior.

Para seniman muda mencoba untuk keluar dari bingkai, menggambar dengan kapur di atas lantai, menggunakan lampu neon untuk menciptakan berbagai macam bentuk yang menghiasi sebuah tembok.

Selain itu, mereka juga menggunakan cat semprot untuk membuat grafiti diberbagai tempat, menggantung gambar di atas tali menggunakan penjepit pakaian. Aspek sebagai media yang dinamik pada gambar tetap dipertahankan, tetapi gambar menjadi lebih bebas.

Dalam pembukaan festival itu, Tjetjep Suparman mengatakan, jalinan kerja sama ini menandai hubungan bidang kebudayaan antara kedua negara yang sudah berlangsung dengan baik.

Menurut dia, gambar yang ditampilkan seniman Indonesia dan seniman Prancis masa kini menjadi media apresiasi untuk saling mengenal dan memahami perkembangan seni budaya kedua negara.

Festival ini juga menyuguhkan sebuah penampilan karya yang unik yakni menggabungkan karya instalasi dengan seni kuliner Indonesia sangat kaya dengan aneka masakan dan berbagai alat serta pengolahannya, katanya.

Menurut dia, barang kali melalui kegiatan seperti ini bisa menjadikan inspirasi bersama bagaimana keduanya dimaknai sebagai seni rupa kontemporer.

Duta Besar Prancis untuk Indonesia Philippe Zeller yang hadir dalam acara itu mengatakan, dukungan dan kerja sama ini mencerminkan kehangatan seni budaya kedua negara yang memiliki kepentingan yang sama dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang seni dan budaya.

Inisiatif ini merupakan bukti nyata dan diharapkan agar kebijakan pertukaran terus berlanjut atas dasar yang sama yakni mempererat hubungan baik dalam bidang seni dan budaya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009