Yogyakarta (ANTARA News) - Departemen Pertanian (Deptan) sedang meningkatkan riset dan pengembangan unggas Indonesia, kata Menteri Pertanian, Anton Apriyantono, di Yogyakarta, Kamis.

Dalam sambutannya pada Sarasehan Peternak Unggas Lokal dan Rapat Kerja Nasional Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) di Yogyakarta, 6-8 Mei 2009, Mentan mengatakan, agar unggas lokal bisa mendunia seperti ayam broiler, kita agar lebih serius menanganinya.

Kita harus memberikan perhatian lebih besar lagi terhadap pengembangan unggas lokal, kata Mentan, khususnya dalam riset dan pengembangan ayam lokal ini. "Ayam broiler telah banyak diriset dan dikembangkan sedangkan ayam lokal belum," kata Mentan.

Mentan mengapresiasi Himpuli, yang baru berdiri sekitar dua tahun lalu, dalam upayanya mengembangkan unggas lokal agar bisa mendunia sebagaimana ayam broiler. "Unggas lokal sangat akrab dengan masyarakat Indonesia, dan ini berada di seluruh pelosok tanah air," katanya.

Dalam sambutannya pada sarasehan peternak unggas lokal dan rapat kerja nasional, yang diikuti oleh para wakilnya dari berbagai daerah ini, Ketua Himpuli, Ade M.Zulkarnain menyatakan, harus diakui bahwa pemerintah mempunyai peran sangat besar dalam melahirkan perhimpunan ini, yang merupakan bagian dari pengembangan kelembagaan peternak unggas lokal.

Kepedulian pemerintah, kata Ketua Himpuli, untuk mengembangkan unggas lokal yang sejalan dengan perhimpunan ini harus direspon dengan serius oleh para anggotanya dalam upaya mengembangkan usaha peternakan unggas lokal.

"Program `Unggas Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri serta `Selamatkan Ayam Indonesia` harus benar-benar diwujudkan oleh anggota Himpuli agar jangan hanya menjadi slogan saja," kata Ketua Himpuli.

Ketua Himpuli menyatakan tekadnya dalam upayanya mengembangkan unggas lokal di masyarakat Indonesia yang nantinya diharapkan bisa mendunia. "Disamping itu, Himpuli bertekad bisa mengangkat petani unggas lokal sekaligus meningkatan kesejahteraan anggotanya," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009