Helsinki (ANTARA) - Produsen daging terkemuka asal Finlandia, Atria, menyambut baik kesepakatan antara Finlandia dan China mengenai persyaratan karantina dan dokter hewan untuk daging unggas, yang membuka peluang bagi ekspor daging unggas dari negara itu ke China.

Dalam satu wawancara, Wakil Presiden Senior Atria Markku Hirvijarvi mengatakan kepada Xinhua bahwa kesepakatan tersebut merupakan peluang yang luar biasa, bukan hanya bagi Atria melainkan juga bagi industri pangan Finlandia.

"Pasar China sangat penting bagi Atria, dan kami sangat menantikan untuk memulai ekspor daging ayam dari Atria ke China sesegera mungkin," ujar Hirvijarvi.

Menteri Pertanian dan Kehutanan Finlandia Sari Essayah dan Wakil Direktur Administrasi Umum Kepabeanan China Wang Lingjun menandatangani kesepakatan tersebut di Beijing pada awal November, yang menguraikan syarat-syarat ekspor unggas ke China dan membangun kerja sama dalam keamanan pangan.
 
 Teknisi menguji spesimen darah unggas di laboratorium di Kabupaten Xingye, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, China selatan, 10 November 2022.(Xinhua/Cao Yiming)  


Menurut Atria, konsumsi unggas terus mengalami peningkatan yang stabil, baik di Finlandia maupun di seluruh dunia.

Pada 2016, Atria menjadi perusahaan Finlandia pertama yang mengantongi izin ekspor daging babi ke pasar China, yang berkembang menjadi pasar ekspor yang penting bagi perusahaan itu.

Atria merupakan salah satu perusahaan makanan terkemuka di negara-negara Nordik dan kawasan Baltik. Di Finlandia, perusahaan itu memproduksi sekitar 170 juta kilogram daging per tahun.

Produk perusahaan itu diekspor ke lebih dari 30 negara dan kawasan di seluruh dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023