Setibanya di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta untuk mendampingi kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua DPPA Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan, tidak ada alasan politik di balik pengunduran tanggal deklarasi tersebut.
"Tidak ada hubungan komunikasi-komunikasi dengan partai mana pun, tetapi karena Presiden ingin tetap menjalankan, mendahulukan tugas-tugas negara," ujarnya.
Menurut Andi, Presiden Yudhoyono memilih mendahulukan acara World Ocean Summit 2009 yang akan dilaksanakan di Manado, Sulawesi Utara, pada 13-15 Mei 2009 dan Presiden akan berada di Manado pada 13-15 Mei 2009.
"World Ocean Summit yang dihadiri beberapa kepala negara tentunya juga membutuhkan persiapan-persiapan, maka deklarasi capres dan cawapres ditunda sampai tanggal 15, tempatnya Insya Allah tetap di Bandung," tuturnya.
Andi mengatakan, Yudhoyono sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat akan mengumumkan sendiri pendeklarasian dirinya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat serta calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.
Pemilihan Kota Bandung, menurut Andi, karena kota itu adalah kota bersejarah yang sangat inspiratif untuk membuat keputusan-keputusan penting. "Kita semua tahu sejarah Bandung lautan api itu memberikan semangat nasionalisme kebangsaan."
Selain itu, Bandung juga merupakan kota bersejarah bagi Yudhoyono karena separuh karier politiknya dilalui di kota kembang tersebut.
"Bagi SBY sendiri Bandung itu separuh dari karier militer, selain sebagai dosen juga tentara di waktu muda. Dua putranya semuanya lahir di Bandung, karena itu pemilihan Bandung sangat tepat," jelasnya.
Pada 2004, deklarasi pasangan calon presiden dan wakil presiden dilakukan oleh Yudhoyono dan Jusuf Kalla di Surabaya.
Apabila tidak mengalami perubahan, deklarasi Yudhoyono sebagai calon presiden sekaligus pengumuman calon wakil presidennya akan dilakukan di Sasana Budaya Ganesha, Bandung pada 15 Mei 2009.
Sasana Budaya Ganesha adalah aset milik Institut Teknologi Bandung yang Ikatan Alumninya diketuai Menteri Sekretaris Negara, Hatta Radjasa. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
