Kediri (ANTARA News) - Kesebelasan Persik (Persatuan Sepak Bola Indonesia Kediri) mampu ditahan tim tamu, Persitara Jakarta Utara tanpa gol alias "kaca mata" (0-0) dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu malam.

Kedua tim tidak berhasil memasukkan gol sama sekali, setelah mendapatkan berkali-kali kesempatan. Kondisi lapangan yang berair, setelah hujan deras yang menyebabkan pertandingan sempat dihentikan, menjadi penyebab kedua tim kesulitan mengendalikan bola.

Sejak peluit babak pertama, tim Persik selalu melakukan tekanan ke lawan. Beberapa kali, para pemain tim yang berjuluk "Macan Putih" itu mempunyai kesempatan menjebol gawang Persitara yang dijaga Wawan Dermawan, selalu gagal. Hingga peluit babak pertama ditiupkan, skor tetap imbang 0-0.

Pada babak kedua, anak-anak asuhan Aji Santo, Persik tetap berupaya melakukan berbagai penekanan. namun, upaya itu selalu kandas. Bahkan, permainan berubah menjadi "keras", lantaran kedua tim tersulut emosi, akibat ketidaktegasan wasit Mardi memberi hukuman pada beberapa pemain Persitara yang secara sengaja bermain curang.

Hingga akhirnya, Saktiawan Sinaga dari Persik Kediri yang masuk di babak kedua, memukul Ebendje dari Persitara di menit ke-85, lantaran emosinya tersulut dengan sikap Ebendje. Ia langsung diberi kartu merah. Ironisnya, Ebendje juga diberi kartu serupa oleh wasit.

Dalam pertandingan yang dipenuhi "hujan" kartu. Selain sudah mengeluarkan kartu merah untuk Sakti dan Ebendje, wasit juga mengeluarkan tiga kartu kuning, masing-masing untuk Indrianto dari Persik di menit ke-39. Sementara, dua kartu lainnya untuk Persitara, yaitu Banaken di menit ke-22, dan Esalah P.Benson di menit ke-28.

Pelatih Persik Kediri, Aji Santoso mengaku, pihaknya sudah memprediksi pertandingan tersebut bakal lebih berat dari sebelumnya. Selain karena cuaca, juga tingkat kepercayaan diri dari pemain Persitara cukup baik.

"Taktik Persitara cukup baik. Tapi, saya cukup puas dengan pertandingan ini," kata mantan pelatih PON XVII Jatim tersebut.

Namun, ia menolak berkomentar tentang sikap wasit Mardi yang banyak mendapat protes dalam pertandingan, baik oleh pemain Persik maupun Persitara.

Sementara itu, manajer Persitara, Hari Ruswanto mengatakan, hasil yang diraih dari pertandingan cukup membuat ia bangga. Ia mengaku, sangat beruntung dengan cederanya dua pilar utama Persik, Ronald Fagundez dan Saktiawan Sinaga.

Namun, ia mengaku, saat ini, yang menjadi targetnya adalah terhindar dari degradasi. Sehingga, imbang di kandang lawan cukup membuat tim yang diasuhnya termotivasi kembali.

"Yang kami targetkan sekarang ini, terhindar dari jurang degradasi. Anak-anak sudah bermain maksimal," kata Hari.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009