Bogor (ANTARA News) - Ketua Bidang Sumber Daya Manusia DPP Partai Demokrat (PD), Andi Mallarangeng mengonfirmasikana, Hatta Rajasa yang menemui Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri adalah utusan khusus Susilo Bambang Yudhoyono.

"Ya memang benar Pak Hatta Rajasa diutus oleh Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai utusan khusus di dalam komunikasi dengan teman-teman di PDIP," kata Andi di kediaman pribadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Senin malam.

Menurut Andi, Partai Demokrat terus menjalin komunikasi dengan PDIP pada beberapa saluran, baik melalui partai atau melalui para utusan khusus.

"Pak SBY dan pada pihak PDIP juga ada utusan khusus atau komunikasi dengan channel pada Sekjen Demokrat Pramono Anung atau juga dengan yang lain. Yang jelas komunikasi berjalan terus," katanya.

Saat ditanya mengapa memilih Hatta yang berasal dari Partai Amanat Nasional (PAN), Andi menjawab, "PAN bersahabat dengan PD dan PD juga bersahabat dengan PAN. jadi tak ada masalah."

Menurut Andi, Yudhoyono memiliki hak untuk menunjuk seseorang menjadi utusan khususnya guna melakukan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu.

"Ini hanya salah satu channel. Ada channel lain lagi yang bisa melalui partai yang juga melakukan komunikasi pada level-level yg berbeda.," katanya.

Bagi Andi, yang terpenting adalah komunikasi berjalan dengan baik dan rakyat dapat melihat para pemimpinnya dapat berkompetisi sekaligus berkomunikasi mengingat selama ini Partai Demokrat dan PDIP selalu dipersepsikan berseberangan.

"Dengan demikian, kita harapkanlah bahwa kehidupan politik ke depan, di mana pun posisi kita masing-masing selalu berjalan secara damai," katanya.

Mengenai hasil dari komunikasi yang dilakukan oleh Hatta, Andi belum dapat membeberkan banyak mengingat Hatta belum melaporkan hasil pertemuan itu.

"Pak Hatta sampai sekarang belum melapor kembali ke pak SBY. Memang khusus kali ini juga ada persoalan, urusan Setneg yang juga yang tadinya Pak Hatta perlu dikomunikasikan dengan Ibu Megawati sehingga kemudian sekaligus saja dititipi pesan-pesan dan ternyata baik," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, kata Andi, Partai Demokrat menawarkan persahabatan dan kerjasama untuk membangun bangsa karena sejak awal Demokrat terbuka untuk berkomunikasi dan bekerjasama dengan partai mana pun.

Saat ditanya mengenai pertemuan antara Yudhoyono dengan Puan Maharani pekan lalu di Cikeas, Andi menolak berkomentar.

"Yang jelas kami buka pintu komunikasi dan pintu silaturahim. Sejak awal, pada saat Taufik Kiemas sakit Pak SBY juga datang menjenguk, walaupun saat itu tak bertemu Ibu Megawati. Tapi dari pihak kami selalu terbuka," ujarnya.

Andi juga mengatakan bahwa Partai Demokrat tidak ingin terburu-buru dan membiarkan proses komunikasi berlangsung alamiah.

Senin sore tadi, Hatta yangMenteri Sekretaris Negara kembali mendatangi Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jl Teuku Umar, nomor 27, Jakarta.

Hatta yang datang sendiri tiba di kediaman Megawati, Senin, pukul 14.20 WIB menggunakan mobil Toyota Camry bernomor polisi B 1808 RFS dan disambut Sekretaris Jenderal DPP PDIP Pramono Anung.

Hatta mengaku, kedatangannya di Teuku Umar 27 adalah untuk melakukan komunikasi politik dengan Megawati. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009