Jakarta (ANTARA News) - Komunikasi politik yang dilakukan Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harus direspon positif oleh pihak-pihak yang selama ini mengecam proses koalisi itu, kata Direktur Eksekutif Indonesia Center For Responsif Politic (ICRP) Bara Hasibuan.

Bara Hasibuan, di Jakarta, Selasa, mengatakan adanya komunikasi kedua partai besar ini tentunya sudah dipertimbangkan oleh kedua belah pihak untuk membangun basis yang lebih kuat dan stabil dalam pemerintahan.

"SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) telah belajar dari kekurangan pemerintahan sebelumnya, maka sekarang saatnya membangun pemerintahan yang didukung kekuatan nasional seperti PDIP untuk menjawab tantangan tahun 2009-2014," kata Bara.

Tantangan yang harus diprioritaskan Indonesia pada 2009-2014, dikatakan Bara, adalah perbaikan sektor ekonomi dan melanjutkan pertumbuhan ekonomi, memperbaiki konsiderasi demokrasi serta memperkuat posisi Indonesia di mata Internasional.

Bara menambahkan, prinsip-prinsip ideologis kedua partai yang hampir sama ditinjau dari keinginan mereka untuk memajukan bangsa dan menghargai kemajemukan dalam Bhineka Tunggal Ika, mempermudah proses komunikasi diantara keduanya.

"Jika PDIP bergabung Demokrat maka akan terwujud koalisi yang ideal bersama partai lain seperti PAN, PKS, dan PPP," katanya.

Senada dengan Bara, mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) M Fakhruddin mengatakan jika ada komitmen diantara kedua partai maka ada gagasan baru yang akan diserap untuk mengarahkan pemerintahan yang lebih kuat.

Bara menambahkan, komunikasi kedua partai merupakan tanda melunaknya perang dingin antara Megawati dan Yudhoyono.

"Komunikasi ini menunjukkan sikap negarawan yang baik karena mereka mengutamakan kepentingan yang lebih besar," kata Bara.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009