Bethlehem, Tepi Barat (ANTARA News/Reuters) - Dalam kunjungan sehari ke wilayah Palestina di Tepi Barat yang dicaplok Israel pada Rabu, Paus Benedictus menyerukan terwujudnya negara Palestina yang berdaulat.

"Tahta Suci mendukung hak rakyat anda untuk mendapatkan negara Palestina yang berdaulat di tanah nenek moyang anda sendiri, aman dan damai dengan negara-negara tetangganya, dengan perbatasan-perbatasan yang diakui secara internasional," kata Paus dalam suatu pidato di Bethlehem di markasbesar lokal Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Paus kelahiran Jerman itu akan menghadiri misa di Bethlehem, di luar Jerusalem, dan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada hari ketiga kunjungan ziarahnya ke Tanah Suci, yang sejauh ini dianggap Israel bahwa dia gagal menunjukkan cukup simpati terhadap kaum Yahudi yang menderita dalam bencana Nazi.

Dalam misa di Jerusalem Selasa, diulangi lagi di hadapan Paus mengenai aspirasi rakyat untuk terbentuknya satu negara yang bebas dan merdeka.

Paus sendiri, setiba di Israel Senin, menegaskan kembali dukungan Vatikan terhadap keberadaan negara Palestina, sesuatu yang membuat Perdana Menteri Israel yang baru, Benjamin Netanyahu, enggan menerima sebagai hasil perundingan.

Sebagai dampak pendudukan Israel terhadap kehidupan mereka, rakyat Palestina telah membentuk satu amphiteater kecil dengan dinding beton yang tinggi, yang membentuk bagian dari tembok yang dibangun Israel di dalam dan di sekitar Tepi Barat.

Seorang juru bicara Vatikan mengatakan, Paus yang kelahiran Jerman itu tidak `ikut ambil bagian aktif` dalam gerakan Nazi yang menentang keinginannya. Dia kemudian bergabung dengan pasukan militer Jerman.

Paus juga akan menyelenggarakan misa di Nazareth di Israel utara, di tempat mana Jesus tumbuh dewasa, Kamis. Dia akan terbang kembali ke Roma Jumat.

(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009