Dhaka (ANTARA News/AFP) - Polisi Bangladesh hari Kamis menangkap 250 prajurit perbatasan yang dituduh mengobarkan kekerasan di negara itu selama pemberontakan yang meletus di sebuah pangkalan militer di Dhaka, kata sejumlah pejabat.

Sebelum penangkapan-penangkapan terakhir itu, 1.300 prajurit dengan berbagai pangkat sudah ditahan karena dituduh melakukan pemberontakan pada Februari di ibukota Bangladesh itu.

Prajurit-prajurit yang ditangkap Kamis itu memiliki kaitan dengan kekerasan yang meluas di beberapa daerah negara itu pada hari kedua dari pengepungan 33 jam dan dilakukan di pangkalan-pangkalan paramiliter Bangladeshi Rifles (BDR), kata kepala kepolisian Chittagong Z.A. Morshed kepada AFP.

Secara keseluruhan, 250 prajurit BDR ditangkap pada Kamis, kata polisi di masing-masing dari empat distrik dimana penangkapan-penangkapan itu dilakukan.

Lebih dari 70 orang tewas, termasuk 56 perwira senior angkatan darat, dalam pemberontakan pada 25 Februari itu.

Hasil penyelidikan tim terpisah pemerintah dan militer atas kejadian itu masih belum diumumkan.

Duapuluh prajurit perbatasan tewas selama dalam penahanan terkait dengan pemberontakan itu, yang membuat kelompok-kelompok HAM segera menuntut dilakukan penyelidikan atas kematian mereka. Kelompok-kelompok itu menuduh bahwa beberapa dari tahanan-tahanan tersebut tewas karena disiksa.

Militer menyatakan, semua tahanan itu tewas karena bunuh diri atau sakit.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009