Seoul (ANTARA News/AFP) - Tujuhbelas orang yang diduga perompak telah ditangkap di Teluk Aden setelah kapal angkatan laut Korea Selatan dan AS membantu sebuah kapal Mesir yang diserang, angkatan laut AS mengatakan, Kamis.

Armada kelima AS mengatakan dalam satu pernyataan, tim pelaut kapal penjelajah rudal USS Gettysburg telah menemukan sejumlah senapan dan sebuah granat berpeluncur roket di kapal yang diduga telah berfungsi sebagai kapal induk bagi serangan yang gagal terhadap kapal berbendera-Mesir Amira.

Amira melaporkan Rabu bahwa kapal itu telah diserang oleh perompak yang menyerang dengan senapan dan granat serta berusaha untuk naik ke kapal dengan melempar jerat ke deknya.

Angkatan laut AS mengatakan semua perompak itu telah dibawa naik ke Gettysburg untuk diinterogasi.

Kesulitan untuk memberikan bukti aksi perompakan yang dipertahankan di pengadilan merupakan salah satu rintangan yang dihadapi angkatan laut internasional, yang telah bergegas ke wilayah itu setelah meningkatnya serangan perompakan di Teluk Aden dan di lepas pantai Somalia.

Perompak telah secara khusus menggunakan kapal yang cukup besar untuk melayari laut luas guna meluncurkan perahu yang lebih kecil untuk naik ke kapal dagang.

Kapal perusak Korea Selatan mulai berpatroli di sekitar Teluk Aden pada April dalam aksi yang para pejabat militer katakan sebagai misi angkatan laut pertama negara itu ke luar negeri.

Pada Mei, perusak itu tiba untuk menolong kapal saingan politiknya Korea Utara dengan menghalau pergi perompak yang telah menyerang salah satu kapal kargonya, kata militer Korea Selatan.

Teluk Aden adalah rute pelayaran penting bagi kapal-kapal Korea Selatan ketika kapal-kapal itu berlayar dari Timur Tengah dengan minyak mentah.

Sekitar 460 kapal Korea Selatan melewati teluk itu setiap tahun, menurut data pemerintah.

Sejumlah kapal kargo Korea Selatan telah ditangkap oleh perompak Somalia dalam beberapa tahun belakangan dan pelautnya disandera untuk ditukar dengan uang tebusan. Pada Februari, beberapa pelaut Kores Selatan termasuk di antara 23 awak yang dibebaskan setelah ditahan selama beberapa bulan.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009