Guangzhou (ANTARA News) - Tim Indonesia gagal ke final Piala Sudirman setelah ditaklukan Korea Selatan 3-1 menyusul kekalahan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan 9-21,19-21 dari pasangan Jung Jae Sung/Lee Yung Dae.

Sebelumnya, Indonesia tertinggal 2-1 saat pemain tunggal putri Maria Kristin tidak mampu mengatasi pemain Korea Selatan Hwang Hye Youn pada semifinal Piala Sudirman di Guangzhou Gymnasium, Sabtu.

"Sakit pada kaki saya agak terasa sehingga tidak sabar dan menghindari reli-reli panjang," kata Maria usai pertandingan.

Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing itu berpeluang merebut game kedua ketika berhasil mengejar ketinggalan hingga menyamakan kedudukan 19-19, namun gagal.

Ia mengatakan, banyak kehilangan angka karena ingin segera mematikan permainan lawan dengan mengarahkan shuttle cock dekat garis tepi lapangan namun kerap meleset.

"Inginnya main tipis-tipis dan tidak mau sabar lagi, tetapi malah banyak salah," kata Maria yang mengatakan permainannya hari ini lebih baik dibanding saat melawan China pada penentuan juara Grup 1B.

Pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro menyamakan kedudukan bagi Indonesia menjadi 1-1 dengan memenangi pertarungan ketat melawan Park Sung Hwan dengan 14-21, 21-15, 22-20.

"Pada game pertama saya bermain terlalu pelan dan hati-hati dan belum bisa mengeluarkan permainan dengan bagus. Masih sering ragu-ragu dalam mengambil keputusan,"ujar Sony usai pertandingan.

Setelah kehilangan game pertama, Sony mengaku berusaha bermain tanpa beban dan tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

"Bermain sama dia harus yakin tidak boleh hati-hati dan ragu-ragu," tambah peraih medali perunggu Olimpiade Athena tersebut.

Soal kekalahan yang dialami ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir pada partai pertama 18-21, 15-21 yang membuat Indonesia tertinggal 0-1, Sony mengatakan berusaha tidak terpengaruh.

"Saya hanya memikirkan permainan saya, kalau hasilnya bagus untuk tim," katanya.

Sebelumnya, ganda campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir gagal mengatasi pasangan juara Olimpiade Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung sehingga kalah 18-21, 15-21.

"Sebenarnya pada game pertama pola permainan kami sudah benar, tetapi setelah kedudukan 17-17 tiba-tiba seperti terbawa pola permainan mereka,"ujar Liliyana usai pertandingan.

Ia mengatakan, sejak awal pertandingan mereka berusaha memperlambat tempo karena jika bermain cepat pasangan Korsel itu lebih baik.

"Kami berusaha meredam kecepatan mereka supaya memperlambat tempo," tambahnya.

Pada game kedua, kata Liliyana, saat akan berusaha kembali ke pola semua namun pasangan Korsel yang sudah merebut game pertama menjadi lebih percaya diri. "Mungkin masalah mental," jelas Liliyana yang pada final Olimpiade juga kalah dari pasangan tersebut. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009