Jakarta (ANTARA News) � Ketua Umum Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) Letjen (Purn) M Yasin yang pada Pemilu residen 2004 dikenal sebagai tim sukses Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak berkomentar soal strategi yang akan digunakannya pada Pemilu Presiden 2009.

M Yasin pada Pemilu kali ini mendukung Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, yang menggunakan kendaraan politik PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan 7 parpol lainnya, termasuk Pakar Pangan.

"Jangan tanya itu, saya hanya mau bicara memenangkan pasangan Mega-Pro," kilah M Yasin di Jakarta, Sabtu, ketika ditanya soal strategi mengalahkan capres kompetitor. M Yasin mengatakan hal itu, di sela-sela mengantar pasangan Mega-Pro dari Rumah Perjuangan di Menteng Jakarta, untuk mendaftarkan pasangan capres dan cawapres PDI Perjuangan dan Gerindra.

Yasin membantah anggapan, bahwa selama ini Pakar Pangan merupakan partai cadangan SBY dari Partai Demokrat.

�Koalisi Pakar Pangan untuk Mega-Pro, murni didasari oleh kesamaan visi dan misi,� tagasnya.

Lebih lanjut, Yasin mengungkapkan dukungan penuh dari partainya untuk Mega-Pro, yang selama ini diklaimnya masih loyal pada instruksi Pakar Pangan. Pihaknya juga menolak anggapan, bahwa Pakar Pangan menuntut jatah kursi menteri kabinet, sebagai bentuk imbalan dukungan politik.

"Yang terpenting saat ini, kami harus memenangkan Mega-Pro. Mesin politik kami masih kuat di daerah-daerah. Bahkan, jika disatukan dengan kekuatan PDIP dan Gerindra, maka kekuatannya bisa memenangkan pertarungan Pilpres," tandas dia.

Menurut Yasin yang juga mantan Sekjen Dewan Ketahanan Nasional RI tersebut, modal utama Pilpres adalah kesamaan visi dan misi dalam perjuangan partai. Ia menyatakan optimis, upaya menyatukan visi-misi Pilpres akan lebih mudah dilakukan, jika seluruh komponen pendukung Mega-Pro bersatu dan saling mendukung.

"Setelah kami bersatu dengan komitmen mengikat, maka koordinasi akan lebih terarah. Insya Allah, tidak ada kecurangan pada Pilpres mendatang," ujar dia. (*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009