Kontrak Cannavaro dengan klub Spanyol itu selesai pada akhir Juni dan ia telah menandatangani kontrak setahun dengan "Nyonya Tua" dari Turin.
Pemain berusia 35 tahun itu adalah Pemain Terbaik Dunia 2006, setelah membawa Italia setelah membawa Italia menjadi juara Piala Dunia pada tahun yang sama.
Pada musim panas tahun itu ia meninggalkan Juventus, tempat ia bernaung selama dua musim, untuk bergabung dengan Real Madrid setelah klub Italia itu didegradasi ke Serie B karena skandal pengaturan pertandingan.
Kepindahannya menimbulkan kemarahan para pendukung klub tersebut dan saat pertama kali ia kemungkinan kembali ke klub tersebut, ia mendapat berbagai reaksi dari para pendukung Juve, beberapa dari mereka tidak memaafkannya karena meninggalkan klub tersebut tahun 2006.
Ketika ia berbicara di Turin, tempat ia datang untuk menandatangani kontrak tersebut, Cannavaro mengatakan, "Saya merasa senang kembali ke Turin dan mempunyai kesempatan untuk memakai kembali kaos tim hitam dan putih (Juve).
"Saya minta maaf karena menimbulkan kemarahan para pendukung pada saat kami menerima penghargaan atas musim kemenangan saat kita bersama.
"Saya yakin saya akan dapat mengatasi keraguan terbesar ini melalui kerja keras, profesionalisme, dan keinginan besar saya untuk mengatasi petualangan baru ini," katanya.
Saat Cannavaro membela Juventus, klub tersebut menjadi juara Italia, tetapi gelar tersebut dicopot atas peranan klub tersebut dalam skandal pengaturan pertandingan "Calciopoli".
Bek tengah tersebut lahir di Napel dan bermain untuk klub di kota kelahirannya, Napoli, selama tiga musim sebelum bergabung dengan Parma tahun 1995. Bersama klub tersebut, ia merebut Piala UEFA dan dua Piala Italia selama tujuh periode.
Ia meninggalkan Parma untuk bergabung dengan Inter Milan tahun 2002, tetapi setelah hanya dua musim ia pindah ke Juve.
Setelah bergabung dengan Real Madrid tahun 2006, ia membantu klub tersebut menjuarai kembali secara berturut-turut La Liga.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
