empat orang tambahan ini semuanya imported case
Denpasar (ANTARA) - Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan dari jumlah kumulatif 79 kasus positif COVID-19 di Pulau Dewata hingga saat ini didominasi imported case atau terinfeksi di luar Bali.

"Dari 79 kasus positif, 7 orang WNA dan 72 WNI. Untuk yang 72 WNI, dapat dirinci sebanyak 51 orang imported case, yang dibawa oleh orang yang memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri, 13 orang juga imported case tetapi dari daerah lain di Indonesia, dan 8 orang kasus positif karena transmisi lokal," kata Dewa Indra saat menyampaikan keterangan pers, di Denpasar, Sabtu.

Jika dibandingkan dengan data hingga Jumat (10/4), jumlah kumulatif kasus positif 79 orang itu, ada tambahan empat kasus positif.

"Empat orang tambahan ini semuanya imported case, ada riwayat perjalanan dari luar negeri," ucap pria yang juga Sekda Provinsi Bali itu.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Bali bertambah 12 orang
Baca juga: Fraksi Golkar DPRD se-Bali siap potong gaji 75 persen untuk COVID-19


Pihaknya merasa penting untuk merinci kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, untuk bisa melihat sumber risiko dari penyebaran COVID-19, yang kemudian untuk menentukan strategi atau upaya pencegahan.

"Strategi yang dilakukan Gugus Tugas adalah memperkuat pintu-pintu pertahanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan Pelabuhan Gilimanuk," ujarnya.

Di kedua pintu masuk Bali itu, lanjut Dewa Indra, upaya pencegahan dilakukan dengan sangat ketat, yakni di-screening dengan rapid test.

"Untuk yang negatif dipersilakan pulang dan melanjutkan karantina mandiri dengan diawasi pemerintahan kabupaten/kota dibantu Satgas Gotong Royong dibantu Babinsa dan Babinkamtibmas, serta unsur pemerintah desa," ucapnya.

Baca juga: Bali siapkan karantina pekerja migran dengan 1.012 tempat tidur
Baca juga: Warga Buleleng-Bali terdampak COVID-19 disiapkan bantuan sembako


Sedangkan yang hasil rapid test-ny" positif itu dikarantina, dilanjutkan dengan uji PCR dengan diambil sampel swabnya. "Kalau hasil tes PCR-nya positif, maka akan dibawa ke RS PTN Unud, RSUP Sanglah dan RS Bali Mandara," ujar Dewa Indra.

Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota yang juga menyiapkan tempat karantina di daerahnya masing-masing bagi pekerja migran Indonesia yang hasil rapid test-nya negatif untuk melanjutkan karantina mandiri

"Tujuannya agar memastikan mereka mengikuti karantina dengan disiplin, karena kalau karantina di rumah masing-masing, bisa saja tidak disiplin ataupun karena ketersediaan kamar yang tidak sama, ada jumlahnya yang cukup, ada juga yang tidak memiliki kamar cukup untuk isolasi mandiri," kata Dewa Indra.

Dia menambahkan, hingga saat ini, dari 79 kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali, jumlah pasien yang sembuh ada 19 orang dan dua WNA yang meninggal.

Baca juga: RS Khusus COVID-19 di Bali resmi dioperasikan
Baca juga: Kemenkumham Bali siapkan blok khusus COVID-19 berkapasitas 25 orang
Baca juga: Pemprov Bali datangkan 20 ribu "rapid test kit" dari Singapura


 

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020