Jakarta (ANTARA News) - Industri kecil rumah tangga di Jakarta minta pemerintah segera menurunkan harga tabung elpiji ukuran tiga kilogram (kg) yang masih mencapai Rp160 ribu per tabung.

"Pemerintah sudah mengumumkan penurunan harga tabung elpiji tiga kg menjadi Rp100 ribu per tabung, tetapi ternyata belum berpengaruh pada harga jual di pasaran,"kata Jufri, industri kecil penggoreng tahutempe di Jakarta, Minggu.

Penurunan harga tabung tersebut, kata Jufri, akan memberikan manfaat besar, sebab memperlancar usaha, tidak takut kehabisan bahan bakar saat dagangan lagi laris.

Albert, penjual tabung elpiji di jalan Krekot Raya, Jakarta Pusat, mengakui hingga kini belum mendapat surat pemberitahuan penurunan harga dari Pertamina, makanya tetap memberlakukan harga lama.

Kami hanya mengikuti petunjuk Pertamina, kalau ada surat pemberitahuan maka pasti akan menyesuaikan dengan patokan terbaru,"kata Albert.

Hingga kini, kata Albert, belum mengetahui kapan mulai diberlakukannya harga baru tersebut, sebab info ini pun baru diketahui melalui media massa.

Pemerintah menurunkan harga tabung elpiji isi tiga kilogram sebesar 21,3 persen menjadi Rp100 ribu dari sebelumnya mencapai Rp127.081 per tabung di tingkat distributor.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Tekstil dan Aneka Departemen Perindustrian (Depperin) Ansari Bukhari beberapa waktu lalu mengatakan, penurunan harga tabung tersebut sebagai imbas dari turunnya harga baja jenis SG 295 yang menjadi bahan baku tabung dari Rp12.000 menjadi Rp8.750 per kilogram.

Penurunan harga baja tersebut berdasarkan pemberitahuan secara resmi dari PT Krakatau Steel bahwa patokan harga bahan baku KS turun menjadi Rp8.750 per kilogram dari sebelumnya Rp12 ribu per kg.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009