Dalam program penukaran ini, tabung elpiji 3 kilogram bisa ditukar dengan tabung bright gas yang berwarna merah muda dengan membayar sejumlah uang lebih murah
Madiun (ANTARA) - PT Pertamina menggelar program penukaran tabung elpiji ukuran 3 kilogram ke tabung bright gas di wilayah Kota Madiun, Jawa Timur, sebagai upaya mendukung subsidi pemerintah tepat sasaran.

Sales Branch Manager Pertamina Rayon VI Kediri, Muhammad Salman Al Farisy di Kota Madiun, Minggu mengatakan penukaran tabung elpiji ukuran 3 kilogram ke tabung bright gas bertujuan untuk menjaga subsidi elpiji ukuran 3 kilogram yang diberikan pemerintah tepat sasaran.

"Dalam program penukaran ini, tabung elpiji 3 kilogram bisa ditukar dengan tabung bright gas yang berwarna merah muda dengan membayar sejumlah uang lebih murah," ujar Salman saat kegiatan penukaran yang digelar di "Sunday Market" Taman Bantaran Kota Madiun, Minggu.

Ia menjelaskan penukaran tabung elpiji 3 kilogram dengan tabung bright gas dilakukan dengan mekanisme, dua tabung elpiji 3 kilogram kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 5,5 kilogrm dengan tambahan pembayaran sebesar Rp80.000. Ataupun, satu tabung elpiji 3 kilogram bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 5,5 kilogram dengan tambahan pembayaran sebesar Rp180.000.

Selain itu, dua tabung elpiji 3 kilogram kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 12 kilogram dengan tambahan pembayaran sebesar Rp275.000. Ataupun, satu tabung elpiji 3 kilogram kosong bisa ditukarkan dengan satu tabung bright gas isi 12 kilogram dengan tambahan pembayaran sebesar RpRp360.000

Adapun untuk harga awal tabung dengan isi elpiji 5,5 kilogram mencapai Rp327.000 dan "refill" atau pengisian ulang mencapai Rp96.000 per tabung. Sedangkan harga awal tabung dengan isi elpiji 12 kilogram mencapai Rp555.000 dan "refill" atau pengisian ulang mencapai Rp204.000 per tabung.

Salman menjelaskan program penukaran ini dilakukan karena banyak ditemukan penyalahgunaan elpiji bersubsidi di tingkat konsumen sehingga diduga mempengaruhi ketersediaannya di pasaran.

Elpiji bersubsidi hanya boleh digunakan untuk masyarakat miskin, petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Karenanya, pihaknya mendorong agar warga yang mampu, seperti aparatur sipil negara atau ASN dan pelaku sektor usaha riil seperti kafe, restoran, hotel, peternakan, hingga tempat-tempat usaha jasa pencucian baju untuk menggunakan bahan bakar elpiji non-subsidi.

Ia mengklaim bright gas lebih aman dan irit jika dibandingkan dengan elpiji subsidi 3 kilogram. Hal itu karena tabung bright gas menggunakan teknologi katup ganda yang mencegah kebocoran. Selain itu ada segel hologram yang paten dan tidak bisa dipalsukan ataupun dioplos.

Ditambahkannya, promosi penukaran tersebut akan terus berlaku, untuk mendukung kebijakan pemerintah supaya program subsidi tepat sasaran.

Pertamina juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat melakukan sidak penggunaan elpiji subsidi sesuai peruntukan dan terus mendorong warga mampu menggunakan elpiji non-subsidi.

Sesuai data, jumlah penggunaan elpiji non-subsidi atau bright gas di Kota Madiun baik ukuran 5,5 kilogram maupun 12 kilogram mencapai 1.200 tabung per bulan.

Baca juga: Dirut Pertamina Patra Niaga sidak ke pangkalan LPG pastikan stok aman
Baca juga: Bright Gas ajak masyarakat populerkan kuliner nusantara lewat Vlog

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023