Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp16,8 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran masuk Rp27,6 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan di Jakarta, Selasa, menyatakan lelang tersebut di bawah target indikatif yang ditetapkan Rp20 triliun.

Untuk seri SPN03200715, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,38 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,56053 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juli 2020 ini mencapai Rp2,19 triliun.

Baca juga: Pengamat dorong pemerintah terbitkan SUN nominal rupiah

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 2,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 2,6 persen.

Untuk seri SPN12210401, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,56667 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 April 2021 ini mencapai Rp3,2 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 3,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 3,6 persen.

Untuk seri FR0081, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp4,15 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,54357 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 ini mencapai Rp5,94 triliun.

Baca juga: BI percepat peraturan pelaksana pembelian SUN/SBN di pasar perdana

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 6,5 persen ini mencapai 7,44 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,85 persen.

Untuk seri FR0082, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,96153 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 September 2030 ini mencapai Rp9,51 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 7,89 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

Untuk seri FR0080, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,21149 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 ini mencapai Rp4,06 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,75 persen.

Untuk seri FR0083, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,31954 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 April 2040 ini mencapai Rp1,95 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 8,2 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,4 persen.

Untuk seri FR0076, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,42003 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 ini mencapai Rp0,78 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,375 persen ini mencapai 8,33 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 9 persen.

Sebelumnya, dalam lelang tujuh seri SUN pada Selasa (31/3), pemerintah menyerap dana sebesar Rp22,2 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp33,5 triliun.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020