Saya agak kesal. Jadi saya pergi ke Juventus
Jakarta (ANTARA) - Paul Pogba akhirnya menjelaskan mengapa ia memutuskan pergi dari Manchester United pada 2012, dengan pemain asal Prancis itu mengaku "patah hati" karena kurang dipercaya Sir Alex Ferguson.

Setelah lulus dari akademi sepak bola Manchester United, Pogba digadang-gadang akan menjadi bintang masa depan bagi Setan Merah.

Namun, Pogba justru menolak tawaran kontrak baru dan menerima tantangan baru di Italia bersama raksasa Serie A Juventus.

Baca juga: Kenakan seragam Juventus saat latihan, ini alasan Pogba

Pogba menghabiskan empat musim di Turin sebelum akhirnya kembali ke Inggris pada 2016, dengan Manchester United saat itu dilatih oleh Jose Mourinho.

Gelandang asal Prancis itu berpendapat bahwa ia perlu membuktikan dirinya di tempat lain setelah diabaikan oleh Ferguson.

Dalam sebuah wawancara di podcast resmi United, ia mengungkapkan alasan ia hengkang dari Old Trafford.

Baca juga: Pogba bingung terus menerus dikritik

"Itu adalah keputusan yang sangat sulit bagi saya, dengan pelatih juga dan semuanya terkait kontrak,“ katanya yang dikutip Goal pada Selasa (14/4).

"Itu bukan tentang kontraknya, tetapi lebih tentang kepercayaan dengan pelatih. Jelas, pelatih (Alex Ferguson) bagi saya adalah pelatih terbaik dalam sejarah. Ketika mereka meminta saya untuk menandatangani kontrak, bila saya tidak menandatangani, banyak hal terjadi. Saya tidak berlatih, saya kembali berlatih sendiri dan hal-hal seperti ini.“

"Itu membuat saya sedikit marah dan tidak ada masalah soal uang. Ini hanya tentang Anda adalah seorang pemain. Itu saja yang saya inginkan. Saya hanya ingin bermain.“
 
Ekspresi gelandang Manchester United Paul Pogba setelah dilanggar jatuh oleh pemain Watford dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Vicarage Road, Watford, Minggu (22/12/2019). (ANTARA/REUTERS/Paul Childs)


Baca juga: Cedera panjang membuat Paul Pogba kian lapar merumput

"Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya memiliki kesempatan untuk bermain di pertandingan melawan Blackburn tetapi saya tidak diturunkan, saat itulah saya benar-benar patah hati."

"Saat itu, tidak ada pemain tengah - mereka cedera, (Paul) Scholes sepertinya sudah pensiun dan itu sebelum ia kembali bermain. Rafael bermain di lini tengah dengan Ji-sung Park dan saya tidak dimainkan. Kami kalah dalam laga itu,“ lanjutnya.

"Saya di bangku cadangan melakukan pemanasan dan saya pikir saya akan diturunkan dan itu adalah kesempatan besar bagi saya. Kesempatan itu tidak datang dan banyak hal terjadi."

Baca juga: Kelamaan absen sulitkan Pogba, kata Solskjaer

Baca juga: Rashford dan Pogba diragukan bisa kembali dalam waktu dekat


"Pelatih memiliki pilihan dalam segala hal, tetapi hari itu hati saya hancur. Saya memberi tahu Pat (Evra) bahwa itu adalah kesempatannya, saya berlatih bersamanya dan ia berbicara kepada saya serta mengatakan bahwa saya akan memiliki kesempatan."

"Namun, itu terjadi dan saya agak kesal. Jadi saya pergi ke Juventus."

Pogba pada akhirnya kembali ke Old Trafford dalam sebuah transfer besar senilai 89 juta poundsterling (sekitar Rp1,75 triliun).

Meski mendapatkan banyak kritik setelah kembali mengenakan seragam United, tetapi Pogba mengklaim bahwa ia tidak berpikir dua kali saat menerima tawaran dari mantan klubnya tersebut.

Baca juga: Juventus ingin tukar Rabiot dan Ramsey dengan Paul Pogba

Baca juga: Agen Pogba balas kritik Ole: Dia bukan tahananmu

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020