Jakarta (ANTARA News) - Dua kelompok musik jazz Indonesia, Akordeon dan Indra Aziz Project, akan tampil pada pentas musik Serambi Jazz di GoetheHaus, Menteng Jakarta, 11 Juni mendatang.

Asisten Bagian Program Budaya Goethe Institute, Dewi Noviami, di Jakarta Selasa mengatakan, penampilan kelompok musik Akordeon dan Aziz Project merupakan pentas seri ketiga dari enam seri pentas Serambi Jazz yang diselenggarakan Goethe Institute sepanjang 2009.

"Musisi jazz yang tampil di pentas Serambi Jazz adalah musisi pilihan Goethe Institute bersama mitra kerja kami," kata Dewi Noviami.

Kelompok musik Akordeon yang terdiri dari Imam Garmansyah, Taufan Siswadi, Kiki Dunung, dan Bintang Indrianto akan menampilkan lagu-lagu terbaru mereka.

Sedangkan Aziz Project akan tampil bersama bintang tamu Riza Arsyad, musisi jazz yang juga salah satu penggagas acara Serambi Jazz.

Dikatakan Noviami, dari enam seri Serambi Jazz dua seri di antaranya menampilkan musisi jazz dari Jerman, yakni Florian Ros Trio di kampus Universitas Pelita Harapan (UPH) Lippo Karawaci Tangerang pada 16-17 April serta Henning Sieverts Quartett pada 8-9 Oktober.

Pada seri pementasan musik Florian Ros Trio, kata dia, usai pentas dilakukan diskusi musik jazz di GoetheHaus Menteng Jakarta.

"Pada diskusi tersebut, saling berbagi pengalaman antara Florian Ross dan musisi jazz Indonesia," katanya.

Pada pentas musik jazz Henning Seven Quartett, Oktober mendatang, kata Novi, juga akan dilakukan diskusi setelah pementasan.

"Sedangkan, pada empat seri pentas Serambi Jazz yang menampilkan musisi Indonesia tidak dilakukan diskusi, karena pengalamannya relatif sama," katanya.

Musisi jazz dan salah satu penggagas Serambi Jazz, Riza Arsyad mengatakan, musik jazz di Indonesia dan Jerman memiliki hubungan sejarah sejak tahun 1960-an.

Saat itu, kata dia, kritikus jazz Jerman Joachim Ernst Berendt bertandang ke Jakarta dan bertemu dengan Sujoso Karsono, pemilik perusahaan rekaman Irama.

"Berendt diperkenalkan Sujoso kepada musisi jazz Indo esia, Jack Lesmana dan Bubi Chen," katanya.

Sebelumnya, Berendt telah mendengar nama kedua musisi jazz Indonesia tersebut melalui Tony Scott, seorang peniup klarinet jazz Amerika Serikat yang pernah berkunjung ke Indonesia.

Program Serambi Jazz yang diselenggarakan Goethe Institute, kata dia, adalah salah satu upaya menjembatani para pelaku, penikmat, dan hubungan keduanya di dalam satu wadah yang terkonsentrasi, agar perkembangan musik jazz tetap berjalan baik.

(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009