Makassar (ANTARA News) - Keluarga kNasruddin Zulkarnaen, Direktur salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) yang menjadi korban pembunuhan, menganggap tim kuasa hukum Antasari Azhar ingin mengaburkan kasus.

"Jika kita mencermati perkembangan kasus penembakan itu, tim kuasa hukum Antasari Ashar seolah-olah ingin mengaburkan perkara kriminal Antasari," kata Andi Syamsuddin Zulkarnaen, adik korban, di Makassar, Rabu.

Menurutnya, pemanggilan Antasari oleh polisi jelas karena perkara kriminal murni yang dihadapi Antasari namun belakangan ini kasus sudah mulai memasuki ranah politik.

Syamsuddin mempertanyakan lembaga legislatif DPR RI sebagai lembaga politik yang memanggil Kapolri dan Kapolda untuk melakukan rapat dengar pendapat.

"Saya heran ini kan kasus perkara kriminal murni, tapi kenapa lembaga seperti DPR RI memanggil Kapolri dan Kapolda ke DPR. Ini bukan wilayah politik, ini kasus kriminal," kata Syamsuddin.

Seharusnya, lanjut dia, kasus kriminal itu diselesaikan dulu atau dilimpahkan ke Kejaksaan kemudian ke tingkat Pengadilan Negeri sambil menunggu putusan dari Majelis Hakim (MH). (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009