Fungsionaris PAN, PPP Hadiri Acara JK-Win

Batusangkar (ANTARA) - Sejumlah fungsionaris dan kader Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sumatra Barat (Sumbar) mendukung pasangan Capres/Cawapres, Jusuf Kalla/Wiranto (JK-Win) dengan menghadiri acara pelantikan Tim Kampanye JK-Win tingkat Sumbar di Batusangkar, Sabtu.

Kehadiran para fungsionaris dan puluhan kader PAN dan PPP dengan membawa dan mengibarkan beberapa bendera partai itu disambut hangat oleh Tim Kampanye JK-Win yang merupakan gabungan pengurus dan kader Partai Golkar dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Tim kampanye JK-Wiranto menyambut hangat mereka dengan tepuk tangan sambil berdiri pada para fungsionaris yang pengurus pusatnya sudah menetapkan berkoalisi dengan Partai Demokrat untuk mencalonkan pasangan Susilo Bambang Yudoyono-Budiono.

Fungsionaris PAN yang hadir itu antara lain Khairul Umayah dari PAN dan Masfar Rasyid dari PPP, yang keduanya caleg pada Pemilu Legislatif 2009.

Kehadiran fungsionaris dan kader PAN yang tergabung dalam Laskar Amanah Sumbar itu disambut Ketua DPD Partai Golkar Sumbar, Leonardy Harmainy dan Ketua Tim Kampanye Pasangan Calon Presiden/Wakil Presiden RI Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win) Nasional, Fachmi Idris. (*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009

5 Juli 2009

satu hati satu suara bukan dua hati satu suara,bingungkan.Makanya hati nurani dipadukan dengan akal fikiran dan diselaraskan dengan realitas keseharian.Baru ditimbang, diterawang,disimpulkan nah pada saatnya nanti kita contreng.Awas amanat hanya dapat dipegang oleh orang yang amanah.Signalemen orang amanah adalah seperti semar pudapawana,mulut dengan kaki terikat rantai artinya banyak bicara banyak bekerja bukan sebaliknya;rambutnya dikucir ke atas artinya muwahid dengan Tuhan.

0 0 Balas LaporkanHapus
1 Juni 2009

Nggak masalah, dan itu bahkan baik. Demokrasi yang memang begitu, susah payah mendukung partai eh, eh, ujung-ujungnya berpaling itu para boss-boss partai di jakarta. Lagi-lagi soal jabatan. Weleh-weleh, hak pilih hanya untuk pilpres saja dan contreng sesuka hati kita. Kalah menang soal biasa, tapi nggak ada contrengan pilpres yang kita sesali- Oce coy

0 0 Balas LaporkanHapus
1 Juni 2009

Kalau golput berarti tidak punya pendirian.Kalau masih memilih namanya punya pendirian.Kan namanya juga pemilihan ya harus sesuai dengan pilihan hatinya.Kalau partai itu cuma wadah orang-orang partai adapun pilihannya adalah hak privasi masing-masing.Kalau belum waktunya pemilihan sudah kelihatan pilihannya ya ga usah menyontreng lagi tinggal titip saja sama tetangga biar dicontrengkan.Jadi soal dukung mendukung itulah hakikatnya berpolitik untuk mempengaruhi masa.Jangan lupa LUBER saja contreng

0 0 Balas LaporkanHapus
31 Mei 2009

itu kan hak mereka. monggo-monggo saja. itu karena mereka orang orang pintar, bijak dan punya pendirian tidak ikut-ikutan saja. semoga rakat indonesia makin cerdas dalam memimpin presiden.tidak hanya mau contreng karena dapat uang

0 0 Balas LaporkanHapus
31 Mei 2009

Anggota partai kok ndak setia keputusan pusat, ya pecat saja dari keanggotaan partai

0 0 Balas LaporkanHapus