Jakarta (ANTARA News) - Pakar Manajemen Pemasaran dan Dosen Fakultas Ekonomi UI, Rhenald Kasali mengatakan LKBN ANTARA terkesan mengikuti perkembangan jaman dengan melakukan peluncuran kembali (re-launching) portal beritanya.

"Kesannya ANTARA mengikuti zaman, sekarang informasi kan berubah dengan hitungan detik, jam dan bukan dalam hari," kata Rhenald Kasali yang ditemui disela-sela acara peluncuran kembali portal www.antaranews.com di Wisma Antara, Jakarta, Senin malam.

Selain berubah dalam hitungan detik, kata Rhenald, informasi direkonstruksi dari waktu ke waktu.

"Media lain seluruh Indonesia sangat bergantung pada ANTARA," tambahnya.

Sementara itu Sekretaris Menteri Negara BUMN, Said Didu, meminta 139 Badan Usaha Milik Negara(BUMN) melakukan kerjasama dengan Perum LKBN ANTARA.

"ANTARA merupakan BUMN yang paling bungsu, makanya BUMN lain supaya bisa membantu dalam kerjasama," kata Said Didu pada Relaunching portal berita www.antaranews.com di Wisma ANTARA, Jakarta, Senin.

Didu mengatakan, Kementerian BUMN berharap ANTARA dapat tampil menjadi badan usaha yang besar di kemudian hari, makanya akan terus diperhatikan pemerintah.

Sebagai lembaga kantor berita yang berperan besar dalam sejarah bangsa, maka Perum LKBN ANTARA harus tetap dipertahankan keberadaannya.

Meski ANTARA merupakan anak bungsu, tetapi sudah mampu menunjukkan sebagai salah satu badan usaha yang paling tidak mampu membiayai hidupnya sendiri.

"ANTARA lebih baik dari beberapa BUMN lain, sebab meskipun neracanya belum rampung, tetapi sudah mampu membiayai karyawannya,"kata Didu.

Banyak BUMN yang justru sudah hidup lama, kata Didu, tetapi masih tetap mengalami kesulitan dalam membiayai hidupnya sendiri.

Untuk eksis sebagai BUMN, kata Didu, hanya butuh aset Rp350 miliar, dan optimistis ANTARA mampu menyelesaikan perhitungannya sebelum 20 Oktober 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009