Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Maling beraksi di kantor Dinas Kesehatan Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan menggondol uang tunai Rp200 juta yang disimpan dalam brangkas.

Selain uang, pelaku juga membawa kabur dua handphone milik pegawai yang disimpan di kantor tersebut, Kamis.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, sebelum kejadian itu, sejumlah pegawai sempat bermain kartu bersama beberapa petugas kebersihan dinas tersebut dan berakhir sekitar pukul 00.30 Wita.

Dalam aksi pembobolan itu, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang, membongkar pintu samping kantor yang bersebelahan dengan kantor Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bulukumba.

Pelaku membuka paksa pintu kantor tersebut yang terbuat dari kayu, termasuk dua pintu lainnya yang mengarah pada ruang penyimpanan uang. Diduga pelaku tersebut mengetahui seluk-beluk lokasi penyimpanan di Dinkes karena seluruh pintu yang dirusak mengarah pada lokasi brangkas itu.

Padahal dalam gedung tersebut, terdapat banyak ruang kerja yang ditutup rapat, namun tidak ada yang disentuh. Informasi yang diperoleh, dana ratusan juta itu disimpan pada brangkas milik Koperasi Dinkes.

Dari jumlah uang yang hilang, Rp80 juta diantaranya adalah uang koperasi, sekitar Rp40 juta merupakan anggaran pelayanan kesehatan gratis yang baru saja disimpan oleh petugas puskesmas.

Selebihnya adalah anggaran program kerja yang bersumber dari APBD diperuntukkan untuk program pelayanan kesehatan gratis, program promosi kesehatan, P2TPD, Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA), serta anggaran lainnya.

Dari ratusan juta isi brangkas Dinkes itu, polisi menemukan sisa uang yang tidak sempat diambil pelaku sebesar Rp15 juta. Uang itu terselip pada bagian atas dalam brangkas.

Untuk membuka brangkas, pelaku menggunakan linggis, serta menggunakan oli untuk melicinkan sela-sela brangkas yang dicungkil.

Kasubag Perencanaan Dinkes Bulukumba, Suaib Lawawi menjelaskan, aksi pembobolan brangkas Dinkes itu baru diketahui setelah petugas kebersihan membuka kantor sekitar pukul 06.30 Wita.

"Yang pertama tahu kantor ini dibobol adalah Massaraja yang setiap pagi bertugas membuka kantor," ujar Suaib.

Aparat Polres Bulukumba yang mendapat laporan itu langsung melakukan olah TKP dan menginterogasi sejumlah pegawai di kantor tersebut.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Jawaluddin yang dikonfirmasi mengatakan, polisi hingga kini belum bisa menyimpulkan penyebab terjadinya peristiwa ini sebab masih dalam penyelidikan.

"Kami masih melakukan pemeriksaan. Tapi menurut laporan, uang yang disimpan dan hilang mencapai Rp200 juta," jelasnya.

Aksi pembobolan kantor ini merupakan peristiwa yang kesekian kalinya. Sebelumnya aksi serupa juga terjadi di Kantor Dinas Pendidikan Nasional Pemuda dan Olahraga (Dispora) pada tahun 2007 lalu. Saat itu uang yang berhasil dibawa kabur sekitar Rp700 juta.

Namun begitu, kasus yang merugikan keuangan negara ini belum juga tuntas meski aparat telah menetapkan seorang bendahara Dispora sebagai tersangka.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009