Bengkulu (ANTARA News) - Pemerintah provinsi se-Sumatera menargetkan bahwa daerah itu akan terbebas dari penyakit rebies selambat-lambatnya 2015.

"Kita telah memiliki komitmen bersama untuk terus memerangi penyakit rabies, dan telah ditergetkan pada 2015 wilayah Sumatera terbebas dari penyakit itu," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Irianto Abdullah ketika dikonfirmasi di Bengkulu, Jumat.

Menurut dia, para kepala dinas peternakan di Sumatera, setiap tahun malakukan pertemuan untuk membahas penyakit rabies serta mengevaluasi kegiatan tahun sebelumnya.

Dari hasil evaluasi, kata dia, dari sembilan provinsi di Sumatera, yang paling banyak terdapat kasus rabies yakni Sumatra Barat.

"Di provinsi lain, termasuk Bengkulu juga ada tapi tidak terlalu banyak. Untuk tahun 2008 di Bengkulu ditemukan kasus sekitar 20," ujarnya.

Irianto juga menjelaskan, pihaknya bersama dinas kesehatan se-Sumatera sepakat bahwa paling lambat 2015 wilayah Sumatera sudah terbebas dari penyakit penyakit rabies.

Mengenai tindakan pemberantasan rabies, menurut dia, berbagai cara dilakukan diantaranya memberikan vaksin pada hewan pembawa rabies (HPR) yakni anjing, kucing dan kera serta pembunuhan HPR, khususnya anjing.

Khusus Provinsi Bengkulu, pada pada 2008 melakukan pembunuhan terhadap 1.000 ekor anjing yang diduga pembawa penyakit itu, dan pada 2009 juga telah menargetkan pembunuhan anjing dengan jumlah yang sama.

"Pembunuhan anjing liar yang diduga mengindap rabies terus kita lakukan tiap tahun, ini semata-mata guna melindungi masyarakat dari penyebaran penyakit itu," katanya.

Pembunuhan akan dilakukan dengan memberikan racun yang dicampur daging, dan pelaksanaannya pada malam hari.

Untuk menghindari adanya anjing peliharaan warga menjadi korban, sebelum pembunuhan dilakukan petugas dari Disnakeswan memberitahu masyarakat terutama yang memiliki anjing agar mengandangkan hewan peliharaannya itu.

Di Provinsi Bengkulu cukup banyak masyarakat yang memelihara anjing baik untuk kegiatan berburu ataupun menjaga rumah, dan tidak sedikit harganya mencapai puluhan juta per ekor.

Selain melakukan pembunuhan, Disnakeswannas juga secara rutin pro-aktif memvaksin anjing dan binatang pembawa rabies lainnya, dan meminta masyarakat untuk memvaksin hewan peliharannya.

"Untuk vaksinasi kita menyedikan 30 ribu dosis, masih kuran dibandingkan jumlah HPR mencapai 115 ribu ekor," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009