Surabaya (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Muhammad Asfar MSi, menilai Pemilu Presiden (Pilpres) 2009, agak berat untuk berlangsung dalam satu putaran, karena pola dukungan masyarakat sangat dinamis.

"Pascapemilu, dukungan masyarakat kepada SBY masih di kisaran 70 persen, tapi dua minggu lalu sudah tinggal 60 persen, karena itu dukungan saat ini sulit diprediksi, tapi kalau satu putaran agaknya berat," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.

Menurut staf pengajar Fisip Unair yang sering melakukan survei itu, adanya tiga pasangan calon dalam Pilpres 2009 juga membuat satu putaran menjadi berat, karena suara dukungan masyarakat akan terbelah menjadi tiga kelompok, sehingga perolehan 50 persen untuk satu putaran agak sulit.

"Kalau sampai ke putaran dua, peluang SBY juga masih fifty-fifty untuk menang, sebab kemungkinan menang dan kalah juga akan tipis bila pasangan capres/cawapres sudah tinggal dua pasang," katanya.

Senada dengan itu, pengamat politik lainnya dari Unair Surabaya, Aribowo MA, menilai satu putaran dalam Pilpres 2009 akan terjadi bila dukungan masyarakat kepada SBY masih sama dengan dukungan masyarakat kepada Partai Demokrat pada Pemilu 2009.

Ariwibowo mengemukakan, pergeseran suara dukungan masyarakat dalam dua pekan mendatang akan sangat menentukan perubahan pola dukungan. "Kalau kampanye, pengaruhnya tidak akan besar dalam mengubah dukungan, sebab kampanye itu hanya berperan mengubah dukungan maksimal 10 persen saja," katanya.

Menurut Aribowo yang kini menjabat Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unair Surabaya itu, dukungan masyarakat kepada capres itu 90 persen ditentukan figur, karena itu "incumbent" lebih diuntungkan karena masyarakat sudah lama mengetahui sepak terjang dan sosoknya.

"Karena itu, sangat mungkin, dukungan masyarakat kepada Partai Demokrat bukan, karena parpolnya, melainkan karena SBY ada di dalamnya, sehingga dukungan kepada SBY lebih banyak diperoleh dari swing votters, padahal `swing voters` itu umumnya mudah berubah," katanya.

Ia menegaskan bahwa mudahnya perubahan dukungan "swing voters" itu akan terlihat dalam pola pergeseran suara dalam dua minggu mendatang. "Kalau tidak banyak berubah, saya yakin SBY akan terpilih lagi, tapi kalau perubahannya ada tren menurun, maka perjuangan SBY akan sangat berat," katanya. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009