Jakarta (ANTARA News) - BUMN usaha gula, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), memperoleh kucuran kredit perbankan senilai Rp327 miliar untuk merevitalisasi delapan pabrik gula yang yang dimilikinya, demikian Direktur RNI Bambang Prijono Basoeki, di Jakarta, Senin.

Sebelum program restrukturisasi permesinan dicanangkan Departemen Perindustrian, RNI telah merevitalisasi mandiri sejak 2006.

"Perseroan telah menerima dana kredit dari perbankan senilai Rp327 miliar untuk delapan pabrik," terang Bambang.

Tahun ini pun RNI akan terus melangsungkan revitalisasi dengan memanfaatkan program bantuan restrukturisasi mesin dan peralatan yang anggarannya dikelola Departemen Perindustrian yang tahun ini mengalokasikan Rp50 miliar untuk program restrukturisasi pabrik gula.

"Kami harap dengan bantuan tersebut -- meskipun hanya 10 persen -- akan mampu memotivasi (revitalisasi) sisa pabrik kami," ujarnya.

Berdasarkan data RNI, pada 2005 perseroan mampu memproduksi gula dengan kapasitas giling tebu 23.500 tone cane per day (TCD) dan  dengan berlangsungnya program ini, maka tingkat produksi mengalami lonjakan 55,5 persen menjadi 36.550 TCD.

Untuk 2009, RNI berpotensi merevitalisasi kedelapan pabriknya dengan investasi senilai Rp164,14miliar dan seluruhnya diharapkan tuntas pada 2011

Selain RNI, tujuh perusahaan industri gula juga mengikuti program restrukturisasi mesin dan peralatan pabrik gula kelolaan Departemen Perindustrian, yaitu PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XIV, dan PT Madu Baru. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009