Brisbane (ANTARA News) - Victoria merupakan satu-satunya negara bagian di Australia dengan jumlah penderita flu babi menembus angka seribu orang.

Hingga Senin malam, Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia mencatat jumlah pengidap virus flu H1N1 di negara bagian berpenduduk 5,2 juta orang itu mencapai 1.011 orang atau bertambah 237 orang jika dibandingkan dengan keadaan tanggal 5 Juni.

Di seluruh Australia, jumlah penderita flu babi hingga Senin malam mencapai 1.207 orang. Mereka tersebar di negara bagian Victoria (1.011 orang), New South Wales (89), Queensland (49), Australia Barat (20), Australia Selatan (13), Australian Capital Territory (10), Tasmania (9), dan Northern Territory (6).

Sepanjang akhir pekan, Departemen Kesehatan Australia mencatat 137 penderita baru flu babi di Victoria. Petugas kesehatan negara bagian itu kini memusatkan pelayanan mereka pada warga, yang dianggap paling rentan terserang virus flu itu.

Mereka adalah manusia lanjut usia, pelajar sekolah, pasien rumah sakit, dan orang berpenyakit menahun. Di antara penderita baru flu itu adalah Ben Hannant, pemain Liga Rugby Nasional (NRL) dari klub Canterbury Bulldogs, Queensland.

Pejabat kesehatan negara bagian Queensland menyebutkan, Hannant terpapar virus flu itu saat memperkuat timnya dalam pertandingan melawan klub New South Wales di Melbourne pada 3 Juni.

Berbeda dengan pengalaman Meksiko dan Amerika Serikat, yang di antara pasien flu babi meninggal, di Australia belum ada satu pun penderita flu babi meninggal.

Namun, untuk menekan penyebaran wabah flu itu, yang dilaporkan Organisasi Kesehatan Dunia telah menewaskan sedikit-dikitnya 139 orang di dunia, belasan sekolah di wilayah negara bagian Victoria dan Queensland ditutup sementara.

Selain itu, siswa baru kembali dari Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Jepang dan Panama diminta istirahat di rumah selama sepekan.

Untuk menanggapi peningkatan kebutuhan obat anti-viral, pemerintah pusat Australia membeli 1,6 juta kemasan anti-viral Relenza guna memperkuat pasokan obat nasional. Dengan demikian, Australia memiliki cadangan 10,3 juta obatan antiviral flu, termasuk Tamiflu.

Sementara itu, untuk menangani hal tak diinginkan, Konsul Jenderal Indonesia di Melbourne Budiarman Bahar meminta masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan memperhatikan cara hidup sehat serta peduli terhadap perkembangan keterangan dari pemerintah setempat.

Sesuai dengan keterangan resmi pemerintah Australia tentang upaya membatasi penyebaran virus flu berbahaya itu, Budiarman mengatakan, siapa pun mengalami gejala, seperti, sakit kepala, kedinginan, batuk, bersin, dan sakit tenggorokan, diminta segera mencari bantuan kesehatan.

Yang merasakan gejala tersebut juga diminta sedapat mungkin tidak berhubungan dengan orang lain.

Untuk mengurangi penyebaran flu tersebut, disarankannya pula untuk menutup mulut dan hidung jika batuk, membuang tisu bekas ke tong sampah dan membersihkan tangan sesering mungkin secara menyeluruh, katanya.

Di seluruh Australia, sesuai dengan hasil sensus penduduk Australia 2006, terdapat 50.975 orang warga negara Indonesia. Sekitar 19.000-20.000 orang di antaranya tinggal di negara bagian Victoria. Mereka pada umumnya tinggal di antara Melbourne dan Geelong.

Sejak WHO mengumumkan ancaman wabah flu babi pada 24 April, sudah 73 negara terjangkit dengan 25.288 penderita dan jumlah penderita meninggal mencapai sedikit-dikitnya 139 orang.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009