Pontianak (ANTARA News) - Populasi orangutan liar di Provinsi Kalimantan Barat diperkirakan berkurang 50 persen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir karena hilangnya hutan dataran rendah.

Ade Yuliani, Humas Yayasan Titian, lembaga pemerhati populasi dan perkembangbiakan orangutan, mengatakan, jumlah orangutan liar di Kalbar diperkirakan tersisa 6.675 individu dengan dua spesies utama Pongo pygmaeus dan Pongo pygmaeus wurmbii.

Pembalakan liar, kebakaran hutan dan konversi hutan untuk perkebunan skala besar, menjadi faktor utama yang mengancam keberadaan populasi orangutan liar di alam," kata dia di Pontianak, Selasa.

Faktor lain adalah perburuan untuk konsumsi dan perdagangan.

Salah satu daerah di Kalbar yang cukup gencar melakukan pembukaan lahan adalah Kabupaten Kayong Utara.

Menurut Ade, data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ketapang, kabupaten induk Kayong Utara, terdapat 47 perusahaan sawit yang sedang dan akan beroperasi.

Sebagian kawasan hutan yang masuk areal konsesi perkebunan di Kayong Utara merupakan habitat orangutan.

Sementara sebelumnya, WWF-Indonesia untuk wilayah Putussibau, menyatakan, jumlah orangutan di Taman Nasional Danau Sentarum (TDNS) Kabupaten Kapuas Hulu menurun hingga 62 persen dibanding 10 tahun lalu ketika populasi mereka mencapai 1.300 ekor.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009