Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak 33 imigran asal Afghanistan ditemukan terdampar di Pulau Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Riau, dan diduga telah ditelantarkan para agen pembawa imigran gelap yang membawa mereka dari Malaysia.

Kapolres Bengkalis AKBP Marudut Hutabarat ketika dikonfirmasi ANTARA dari Pekanbaru, Rabu, mengatakan, 33 imigran gelap tersebut ditemukan para nelayan di pantai Desa Titi Akar, Pulau Rupat Utara, Bengkalis.

"Kemungkinan mereka (imigran) masuk dari Malaysia menggunakan kapal kayu, namun ditelantarkan di Pulau Rupat," katanya.

Menurut Marudut, polisi telah mengamankan seluruh imigran tanpa dokumen keimigrasian tersebut. Namun, ia mengatakan identitas mereka masih dalam proses pendataan.

Untuk selanjutnya, lanjut Marudut, polisi akan menyerahkan para imigran gelap itu kepada kantor Imigrasi Kelas II Dumai.

Ia juga mengakui bahwa Riau menjadi salah satu pintu gerbang masuknya imigran gelap Afghanistan. Para imigran biasanya menggunakan kapal kayu dari Malaysia untuk masuk ke Riau.

Bahkan, masuknya imigran melalui jalur laut sempat mengakibatkan insiden maut. Pada Akhir Mei, sebanyak 19 imigran tewas dan satu orang hilang setelah kapal yang meraka tumpangi karam di perairan Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

Sementara itu, Kepala Imigrasi Kelas II Dumai Icom Siregar mengatakan, 33 imigran telah tiba di Dumai. Ia mengatakan seluruh imigran adalah pria dewasa.

Imigrasi Dumai akan mengirim para imigran ke Bagan Siapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, karena di tempat itu tengah berada petugas International Organization Migrant (IOM).

Ia mengatakan petugas IOM masih berada di Bagan Siapiapi untuk menyelesaikan kasus kematian imigran Afghanistan yang tenggelam.

"Para imigran langsung dikirimkan ke Rokan Hilir untuk didata. Penanganan selanjutnya menunggu hasil cek dari IOM," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009