Pasangan juara bertahan itu hanya membutuhkan waktu 26 menit untuk menang 21-17, 21-8 atas ganda campuran Polandia Robert Mateusiak/Nadiezda Kostiuczyk dalam pertandingan yang digelar di Singapore Indoor Stadium.
Ganda campuran peraih medali perak Olimpiade Beijing tersebut melaju dengan bantuan delapan dan enam poin berturut-turut pada game kedua setelah bermain ketat pada game pembuka.
"Game pertama kami masih kaget dengan pola mereka soalnya baru ketemu sekali, itu juga sudah lama banget," ujar Nova usai pertandingan.
"Game kedua kami sudah bisa baca permainan mereka apalagi mereka menang angin, kami jadi lebih enak mengaturnya," tambahnya.
Pada semifinal turnamen Super Series berhadiah total 200.000 dolar AS tersebut, Sabtu, mereka akan berhadapan dengan pemenang perempatfinal lainnya antara unggulan ketiga Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark dan unggulan enam Xie Zhongbo/Zhang Yawen dari China yang akan bertanding Jumat malam.
"Kalau boleh memilih saya mending melawan Denmark, karena pemain China rata-rata powernya kuat, di sini `bolanya` berat jadi agak repot kalau lawan China," kata Nova.
Sementara itu pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro gagal mengulang keberhasilannya di Guangzhou, China, saat mengalahkan pemain Korea Park Sung Hwan pada semifinal Piala Sudirman bulan lalu.
Kali ini, pada perempatfinal Singapura Terbuka, Sony yang menjadi unggulan ketiga takluk pada pebulutangkis Korea itu dua game langsung 19-21, 15-21.
Selain Nova/Liliyana dan Sony, pemain Indonesia yang lolos ke delapan besar Singapura Super Series adalah unggulan pertama ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan dan ganda putri Greysia Polii/Nitya Krishinda.
Kido/Hendra akan melawan pasangan tuan rumah Hendri Kurniawan Saputra/Hendra Wijaya sedang Greysia/Nitya bertemu unggulan pertama dari Malaysia Chin Eei Hui/Wong Pei Tty yang keduanya bertanding Jumat malam.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
