Pekan Baru, Riau (ANTARA News) - Calon Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, meski harga minyak dunia saat ini berada pada kisaran 70 dolar AS per barrel, namun hal itu dinilai masih aman dan tak perlu menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam negeri.

"Kalau harga minyak masih dikisaran antara 60 s/d 70 dolar AS per barrel, itu tak perlu kawatir. Tak perlu naikan harga BBM," kata Capres M Jusuf Kalla di pesawat dalam perjalanan dari Banda Aceh ke Pekan Baru, Riau, Sabtu.

Sebelumnya cawapres Boediono mengatakan, dengan kenaikan harga minyak dunia ke angka 70 dolar AS per barrel, maka dijanjikan akan ada kenaikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi rakyat. Dengan adanya kenaikan BLT tersebut maka ada kenaikan harga BBM.

Menurut Capres M Jusuf Kalla, dengan kenaikan harga minyak dunia itu memang akan ada kenaikan subsidi. Tetapi dalam waktu bersamaan, penerimaan negara juga akan naik.

"Pak Boediono selalu berfikir moneter saja. Padahal untuk soal ini penyelesaiannya teknis bukan moneter," kata Kalla.

Menurut Kalla salah satu caranya agar tak naik BBM adalah dengan mengurangi pemakaiannya, percepatan konversi minyak tanah ke gas LPG dan kemudian mempercepat program 10 ribu MW pembangkit listrik sehingga BBM tidak dipakai lagi.

"Kita turunkan kwantitasnya sehingga konsumsinya bisa turun," kata Kalla.

Karena itu, tambah Kalla saat ini ia gencar mempercepat konversi gas. Dengan demikian akan terjadi penurunan penggunaan subsidi.

Kalla menjelaskan bahwa setiap terjadi kenaikan harga BBM dunia solusinya tidak harus menaikan harga BBM dalam negeri karena masih banyak solusi yang bisa dilakukan dari sekedar menaikkan harga.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009