Denpasar (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap Provinsi Bali yang sudah terkenal dengan seni dan budayanya dapat menjadi motor pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

Presiden dalam pidatonya pada acara pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-31 di panggung terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Denpasar, Bali, Sabtu malam, kembali mengingatkan bahwa pada masa depan ekonomi nasional tidak hanya bergantung pada sektor pertanian, industri, dan jasa, tetapi juga oleh ekonomi kreatif yang berbasis nilai-nilai seni dan budaya.

"Saya menaruh harapan sangat tinggi agar Bali terus menjadi motor dan pusat pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif, termasuk budaya yang Bali sudah dikenal memiliki keunggulan luar biasa," tutur Presiden.

Kepala Negara mengingatkan Bali tidak hanya menjadi andalan dan kebanggaan masyarakat Bali dan Indonesia, tetapi juga dunia.

Bali, lanjut dia, selama ini selalu menjadi pusat perhatian dunia dan pada masa depan posisi Bali ia harap dapat diperkokoh menjadi pusat wisata dan budaya, pusat kreativitas, dan juga jembatan antarbudaya dunia.

Presiden Yudhoyono yang mengenakan busana adat Bali lengkap dengan ikat kepala dan Ibu Ani yang mengenakan kebaya berwarna merah muda lengkap dengan sanggul khas Bali, secara langsung menyatakan kekagumannya terhadap kreativitas dan perkembangan seni budaya Bali dari lima kali hadir dalam acara pembukaan PKB.

"Dari tahun ke tahun, ketika saya menyaksikan berbagai atraksi pawai dan sendratari, saya selalu kagum dengan tingginya nilai seni dan budaya berikut kreativitas yang dikembangkan," tutur Presiden.

Presiden menilai PKB yang telah diselenggarakan untuk yang ke-31 kali sejak 1978 tersebut sebagai upaya nyata masyarakat Bali untuk melestarikan dan mengembangkan budaya Bali.

"Setiap tahun saya melihat kreativitas, atraksi, dan pesan moral yang berbeda. Ini benar-benar kita banggakan," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan PKB ke-31 yang berlangsung sejak 13 Juni 2009 hingga 11 Juli 2009 tetap diarahkan untuk menggali dan mengembangkan seni-seni tradisional yang ada serta untuk merevitalisasi seni agar berfungsi dan hidup dalam masyarakat modern.

PKB ke-31 menampilkan 180 jenis seni yang melibatkan lebih dari 14 ribu seniman dari Bali, 12 provinsi di Indonesia, dan sembilan utusan seni mancanegara, antara lain Jepang, Amerika Serikat, dan Meksiko.

Pada pembukaan PKB ke-31, Presiden dan rombongan disambut oleh tari pendet yang dibawakan oleh belasan siswa tingkat SMA, di antaranya lima siswi tunarungu dari Sekolah Luar Biasa Jimbaran.

Presiden dan Ibu Ani kemudian didaulat oleh Gubernur Bali untuk memberikan selamat kepada lima siswi tersebut.

Made Pastika mengatakan lima siswi tunarungu yang lihai menari tersebut membuktikan darah seni demikian mengalir dalam masyarakat Bali.

Pada acara pembukaan yang ditonton lebih dari 3 ribu masyarakat tersebut, Presiden dan Ibu Ani dihibur dengan sendratari berjudul Bima Swarga yang diambil dari cerita Mahabharata dengan lakon Bima mencari air suci atas perintah ibunya, Dewi Kunti.

Pada acara tersebut, hadir beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu, yaitu Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Plt Menko Perekonomian Sri Mulyani.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009