Tehran (ANTARA News) - Kandidat dalam pemilihan presiden Iran, Mir Hossein Mousavi, mengimbau para pendukungnya untuk menghindari kekerasan setelah mereka melancarkan aksi protes massa di Tehran, Sabtu menentang kekalahannya.

Mousavi, yang dikalahkan oleh presiden yang sedang berkuasa, Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan, `pelanggaran-pelanggaran dalam pemilihan sangat serius dan anda berhak sangat terluka.`

"Namun saya harus menyerukan terhadap anda agar tidak menyakiti terhadap suatu pribadi atau kelompok. Anda jangan kehilangan kesabaran dan hendaknya mengendalikan diri. Setiap orang hendaknya menarik diri antara mereka dan sikap kekerasan," kata Mousavi dalam pernyataannya, yang ditempatkan di laman Internet kampanyenya seperti dikutip AFP.

Dia berharap polisi bisa memahami mengapa para pendukungnya melakukan aksi protes dan `mengancam mereka`. Ribuan pendukung Mousavi turun ke jalan-jalan di Tehran Sabtu untuk memprotes kemenangan Ahmadinejad, yang mencatat menang besar untuk mengukuhkan masa jabatannya yang kedua.

Ahmadinejad Sabtu diumumkan sebagai pemenang dengan peraihan suara berlimpah dalam pemilihan presiden negeri itu, sehingga menyulut kerusuhan oleh pendukung oposisi dan keluhan mengenai kecurangan dari pesaingnya yang kalah.

Ribuan pendukung Mir Hossein Mousavi turun ke jalan-jalan kota Teheran sambil meneriakkan "Turun Diktator", setelah hasil akhir memperlihatkan Ahmadinejad meraih hampir 63 persen suara.

Mousavi, mantan perdana menteri moderat yang pada paginya menyatakan telah terjadi kecurangan dan memperingatkan hasil penghitungan suara tersebut dapat mengarah kepada `tirani`.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009